Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Kapal selam KRI Nanggala-402 (ANTARA FOTO)

Jakarta, IDN Times - Negara merealisasikan janjinya untuk menjamin pendidikan bagi anak-anak kru kapal selama KRI Nanggala 402, yang tenggelam pada 21 April 2021. Dalam rapat virtual yang digelar pada Selasa, 25 Mei 2021, TNI Angkatan Laut meneken Perjanjian Kerja Sama (PKS) Beasiswa Unggulan Penghargaan dari tingkat sekolah dasar hingga perguruan tinggi. 

Dalam sambutan melalui tayangan video, Kepala Staf TNI AL Laksamana TNI Yudo Margono mengatakan penandatanganan perjanjian kerja sama yang dilaksanakan merupakan amanah Presiden Joko "Jokowi" Widodo, sebagai wujud penghargaan tinggi atas dedikasi dan loyalitas kru KRI Nanggala 402.

"Penghargaan yang diberikan pemerintah berupa pemberian beasiswa unggulan yang terdiri dari biaya pendidikan, biaya hidup dan biaya buku untuk menempuh pendidikan formal mulai dari jenjang pendidikan dasar sampai dengan jenjang pendidikan tinggi Strata Satu (S1/D4), pada satuan pendidikan di Indonesia," kata Yudo seperti dikutip dari keterangan tertulis, Kamis (27/5/2021). 

Yudo menjelaskan dengan adanya penandatanganan kerja sama itu dapat menjadi pedoman dalam melaksanakan hak dan kewajiban sesuai perjanjian yang telah disepakati. "Sehingga beasiswa itu dapat disalurkan, dipantau dan pelaksanaan pemberian beasiswa dapat dievaluasi," tutur dia. 

Lalu, bagaimana dengan kelanjutan operasi pengangkatan badan KRI Nanggala 402 dari kedalaman 838 meter di dalam laut?

1. Operasi evakuasi KRI Nanggala 402 akan dihentikan pada 31 Mei 2021

Deretan fakta Kapal Nanggala-402 yang dinyatakan hilang kontak di utara Bali pada 21 April 2021. (IDN Times/Sukma Shakti)

Menurut Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Laut (Kadispenal) Kolonel Laut (S) Julius Widjojono mengatakan, operasi evakuasi badan KRI Nanggala 402 akan berakhir pada 31 Mei 2021 dan tidak akan diperpanjang. 

"Untuk operasi pengangkatan dengan Tiongkok deadline-nya itu, karena sudah optimal (upayanya), tidak bisa lagi melakukan pengangkatan yang lebih besar dari itu," kata Julius ketika dihubungi IDN Times pada Rabu, 26 Mei 2021. 

"Proses salvage-nya akan dihentikan. Tanggal resminya tinggal menunggu surat," sambung dia. 

Menurut Julius, bila operasi evakuasi KRI Nanggala 402 dilakukan dalam jangka waktu yang lama, maka tidak akan menguntungkan TNI AL. Ia juga menyebut Negeri Tirai Bambu tidak membebankan biaya selama operasi berlangsung sejak awal Mei lalu. 

"Di kami tidak ada (biaya yang dikeluarkan)," tutur dia. 

2. Jenazah kru KRI Nanggala 402 belum ditemukan, diduga ada di bagian badan tekan

Editorial Team

Tonton lebih seru di