Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Direktur Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Hilmar Farid usai pemgumuman Kemitraan Kemendikbud dan Netflix (IDN Times/Margith Juita Damanik)

Jakarta, IDN Times - Direktur Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), Hilmar Farid mendorong calon presiden dan calon wakil presiden (capres-cawapres) memperhatikan pemajuan kebudayaan di Indonesia.

Menurutnya, keberagaman budaya Indonesia penting diperhatikan dan dilestarikan.

"Pemajuan kebudayaan merupakan hal yang penting dan strategis bagi sebuah bangsa, terutama bagi Indonesia yang memiliki keanekaragaman budaya yang luas dan berakar," ujar Hilman dalam keterangannya, dikutip Rabu (20/12/2023).

"Kebudayaan tidak hanya berfungsi sebagai cerminan nilai, sejarah, dan identitas bangsa, tetapi juga sebagai alat penting dalam berbagai aspek pembangunan nasional dan memperkuat diplomasi kita di panggung internasional,” sambungnya.

1. Ada peningkatan indeks pembangunan kebudayaan di Indonesia

Direktur Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Hilmar Farid usai pemgumuman Kemitraan Kemendikbud dan Netflix (IDN Times/Margith Juita Damanik)

Hilmar menerangkan, saat ini ada peningkatan dalam indeks pembangunan kebudyaan (IPK) di Indonesia. Peningkatan IPK itu pada 2022 skornya 55,13.

Menurutnya, angka tersebut yang tertinggi selama pandemik COVID-19. IPK tersebut disusun oleh Kemendikbudristek bersama Badan Pusat Statistik (BPS) dan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas).

"IPK terdiri atas 31 indikator yang dikelompokkan dalam 7 dimensi global; Ekonomi Budaya, Pendidikan, Ketahanan Sosial Budaya, Ekspresi Budaya, Budaya Literasi, Warisan Budaya, dan Gender," kata dia.

2. Pemajuan budaya harus bisa meningkatan potensi ekonomi

Editorial Team

Tonton lebih seru di