Warga dan relawan dari Disaster Management Center (DMC) Dompet Dhuafa bergotong royong membersihkan masjid pasca diterjang banjir, Desa Sekumur, Kecamatan Sekerak, Kabupaten Aceh Tamiang, Kamis (11/12/2025). (IDN Times/Prayugo Utomo)
Kepala Balai Besar Taman Nasional Gunung Leuser (BBTNGL), Subhan mengatakan, percepatan pembersihan menjadi prioritas utama, terutama untuk membuka kembali akses dan memulihkan fasilitas umum serta permukiman warga.
“Kami mengerahkan personel dan peralatan secara maksimal agar pembersihan tumpukan kayu limbah bencana dapat segera diselesaikan. Fokus utama kami adalah membuka akses, membersihkan fasilitas pendidikan dan rumah warga, serta memastikan lingkungan kembali aman,” ujar Subhan dalam keterangannya, Senin (22/12/2025).
Di Kabupaten Aceh Tamiang, ratusan personel gabungan diterjunkan untuk membersihkan tumpukan kayu di lingkungan Pesantren Darul Mukhlisin. Hingga 22 Desember 2025, progres pembersihan telah mencapai sekitar 30 persen dan terus dikebut bahkan hingga malam hari.
Tak hanya itu, pembersihan Asrama Putra lantai 1 telah mencapai 50 persen, sementara tim lain menyasar Asrama Putri. Pemindahan kayu limbah dijadwalkan mulai Selasa (23/12) dengan mekanisme penarikan dan pengangkutan ke lokasi penumpukan sementara yang ditetapkan pemerintah daerah.
Sementara itu, di Kecamatan Langkahan, Kabupaten Aceh Utara, tim gabungan Kemenhut, TNI, dan masyarakat memprioritaskan pembukaan akses jalan menuju permukiman warga. Hingga kini, jalan sepanjang 1 kilometer (km) berhasil dibuka. Pembersihan juga dilakukan di SD Negeri 12 Langkahan agar kegiatan belajar mengajar bisa segera kembali normal.