Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Kemenhut Percepat Pembersihan Limbah Banjir di Aceh dan Sumatra Utara
Mobil-mobil yang dihantam banjir di Aceh Tamiang (IDN Times/Prayugo Utomo)

Intinya sih...

  • Percepatan pembersihan jadi prioritas utama untuk buka akses dan fasilitas umum

  • Bersihkan rumah warga, bahu jalan lintas desa, serta fasilitas umum dari tumpukan kayu dan lumpur

  • Pembersihan lumpur sebagai prioritas utama

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Kementerian Kehutanan (Kemenhut) mempercepat pembersihan tumpukan kayu limbah banjir dan material lumpur di sejumlah wilayah terdampak di Provinsi Aceh dan Sumatera Utara (Sumut).

Upaya ini dilakukan secara terpadu bersama TNI, Polri, BNPB, Kementerian PUPR, mitra, serta masyarakat setempat demi mempercepat pemulihan aktivitas warga.

1. Percepatan pembersihan jadi prioritas utama untuk buka akses dan fasilitas umum

Warga dan relawan dari Disaster Management Center (DMC) Dompet Dhuafa bergotong royong membersihkan masjid pasca diterjang banjir, Desa Sekumur, Kecamatan Sekerak, Kabupaten Aceh Tamiang, Kamis (11/12/2025). (IDN Times/Prayugo Utomo)

Kepala Balai Besar Taman Nasional Gunung Leuser (BBTNGL), Subhan mengatakan, percepatan pembersihan menjadi prioritas utama, terutama untuk membuka kembali akses dan memulihkan fasilitas umum serta permukiman warga.

“Kami mengerahkan personel dan peralatan secara maksimal agar pembersihan tumpukan kayu limbah bencana dapat segera diselesaikan. Fokus utama kami adalah membuka akses, membersihkan fasilitas pendidikan dan rumah warga, serta memastikan lingkungan kembali aman,” ujar Subhan dalam keterangannya, Senin (22/12/2025).

Di Kabupaten Aceh Tamiang, ratusan personel gabungan diterjunkan untuk membersihkan tumpukan kayu di lingkungan Pesantren Darul Mukhlisin. Hingga 22 Desember 2025, progres pembersihan telah mencapai sekitar 30 persen dan terus dikebut bahkan hingga malam hari.

Tak hanya itu, pembersihan Asrama Putra lantai 1 telah mencapai 50 persen, sementara tim lain menyasar Asrama Putri. Pemindahan kayu limbah dijadwalkan mulai Selasa (23/12) dengan mekanisme penarikan dan pengangkutan ke lokasi penumpukan sementara yang ditetapkan pemerintah daerah.

Sementara itu, di Kecamatan Langkahan, Kabupaten Aceh Utara, tim gabungan Kemenhut, TNI, dan masyarakat memprioritaskan pembukaan akses jalan menuju permukiman warga. Hingga kini, jalan sepanjang 1 kilometer (km) berhasil dibuka. Pembersihan juga dilakukan di SD Negeri 12 Langkahan agar kegiatan belajar mengajar bisa segera kembali normal.

2. Bersihkan rumah warga, bahu jalan lintas desa, serta fasilitas umum dari tumpukan kayu dan lumpur

Kondisi Kompleks Pertokoan di Kecamatan Kuala Simpang, Kabupaten Aceh Tamiang, Aceh, Rabu (10/12/2025). Aceh Tamiang diterjang banjir bandang pada Rabu (26/11/2025). (IDN Times/Prayugo Utomo)

Upaya serupa dilakukan di Provinsi Sumatera Utara. Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Sumatera Utara, Novita Kusuma Wardani menyebut pembersihan difokuskan di Desa Aek Ngadol, Garoga, dan Huta Godang. Tim gabungan membersihkan rumah warga, bahu jalan lintas desa, serta fasilitas umum dari tumpukan kayu dan lumpur.

Untuk mencegah dampak lanjutan, tim juga membuat parit penampungan lumpur cair agar air hujan tidak kembali masuk ke rumah warga yang sudah dibersihkan.

“Kegiatan pembersihan akan terus dilanjutkan secara bertahap sesuai rencana kerja harian. Kami memastikan sinergi lintas sektor tetap berjalan. Kemenhut berkomitmen hadir di lapangan sampai kondisi lingkungan dan aktivitas masyarakat benar-benar pulih,” kata Novita.

Kemenhut menegaskan komitmennya untuk terus bersinergi dengan seluruh pemangku kepentingan dalam menangani dampak bencana, demi memulihkan akses, lingkungan, dan kehidupan masyarakat terdampak di Aceh dan Sumatera Utara.

3. Pembersihan lumpur sebagai prioritas utama

Penyintas banjir mulai membersihkan rumah ari lumpur di Desa Menang Gini, Kecamatan Karang Baru, Kabupaten Aceh Tamiang, Aceh, Rabu (9/12/2025). (IDN Times/Prayugo Utomo)

Adapun, Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Muhammad Tito Karnavian juga menekankan pentingnya pembersihan lumpur sebagai prioritas utama, terutama pada fasilitas umum, fasilitas kesehatan, fasilitas pendidikan, dan perkantoran pemerintahan. Menurutnya, kehadiran negara harus tampak nyata di tengah masyarakat melalui kerja bersama TNI, Polri, Pemda, dan relawan.

"Pembersihan ini nomor satu menurut saya, pembersihan ini dari lumpur-lumpur ini,” ucapnya.

Selain itu, pemda diminta segera melakukan pendataan kerusakan rumah secara rinci by name dan by address, baik kategori rusak ringan, sedang, berat, maupun hilang. Data tersebut akan menjadi dasar pemberian bantuan langsung kepada masyarakat serta pembangunan hunian sementara dan hunian tetap oleh pemerintah pusat melalui BNPB dan kementerian terkait.

Editorial Team