Kapal Pesiar Diamond Princess (Princess Cruises)
Saat ini, kapal pesiar yang resmi berlayar pada Maret 2004 tersebut sedang bersandar di Pelabuhan Yokohama, Jepang. Kementerian Luar Negeri RI sudah mengonfirmasi mengenai data itu dan pihaknya mengandalkan KBRI Tokyo untuk berkoordinasi dengan otoritas setempat.
Puluhan WNI itu tidak diperkenankan turun dari kapal, lantaran mereka harus ikut dikarantina dan mengikuti sejumlah tes. Berdasarkan informasi dari stasiun berita BBC, dari total 3.700 penumpang di kapal pesiar, baru sekitar 300 orang yang telah menjalani tes. Bersyukur, puluhan WNI itu disebut oleh Kemlu sudah mengikuti tes. Hasilnya dinyatakan negatif virus corona nCoV. Sementara, dari ratusan orang yang telah dites, ditemukan 64 penumpang yang positif terinfeksi virus corona.
"Seluruh penumpang yang terinfeksi telah dipindahkan dan diisolasi di rumah sakit di Prefektur Kanagawa," kata Judha lagi.
KBRI Tokyo terus berkoordinasi dengan otoritas setempat, semua WNI dalam kondisi sehat. KBRI juga telah menjalin komunikasi dengan para kru WNI untuk memantau kondisi mereka dan memberikan bantuan yang diberikan. Sesuai dengan protokol kesehatan, otoritas setempat melakukan karantina selama 14 hari terhitung sejak 5 Februari.
"Pihak kapal telah menyediakan kebutuhan logistik, layanan telepon, dan internet gratis untuk memudahkan awak dan penumpang berkomunikasi dengan keluarga," tuturnya lagi.