Budi Gunadi Sadikin (Dok. IDN Times/Biro Pers Kepresidenan)
Sementara itu, Syahril mengaku pihaknya sudah memesan ratusan obat sebagai antidote penyakit gagal ginjal akut pada anak di Indonesia. Obat tersebut didatangkan dari Amerika Serikat dan Jepang sejumlah 200 vial.
“Kemenkes akan mendatangkan ratusan vial lagi dari Jepang dan AS total 200 vial,” kata Syahril.
Dia menegaskan, seluruh pengobatan pasien gagal ginjal akut misterius ditanggung oleh pemerintah. Pasien juga tak dibebankan biaya pembelian obat gagal ginjal akut yang sebelumnya telah didatangkan dari Singapura yakni fomepizole.
“Obat ini gratis dan tidak berbayar bagi pasien,” ucap Syahril.
Selain itu, penanganan kasus gagal ginjal akut misterius pada anak menjadi tanggungan Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) BPJS Kesehatan.
Bagi anggota BPJS Kesehatan, layanan kesehatan penyakit gagal ginjal akut misterius sepenuhnya ditanggung. Sementara bagi warga yang bukan peserta BPJS Kesehatan, pembiayaan tersebut akan ditanggung oleh pemerintah pusat atau pemerintah daerah.
“Sementara bagi yang bukan anggota BPJS Kesehatan, biaya akan ditanggung oleh pemerintah pusat atau pemda,” kata Syahril.