Jakarta, IDN Times - Indonesia masih mengalami kekurangan dokter spesialis. Alhasil, masalah ini menyebabkan pada antrean pasien yang panjang dan sulitnya akses terhadap dokter di seluruh daerah Indonesia.
Untuk mempercepat produksi dokter spesialis, Kementerian Kesehatan bersama Lembaga Pengelola Pendidikan (LPDP) menambah kuota beasiswa tahun ini untuk 1.600 peserta dari tahun lalu yang hanya 600.
Budi mengatakan, beasiswa juga ditujukan untuk dokter, dokter gigi, subspesialis, fellowship dan SDM Kesehatan lainnya.
“Kurangnya dokter spesialis itu nyata. Masyarakat hingga kini sulit untuk mendapatkan akses ke dokter. Untuk itu pemerintah ingin mempercepat produksi dokter spesialis sehingga kekurangannya dapat segera diatasi, salah satunya melalui pemberian beasiswa ini,” kata Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, dalam siaran tertulis, Selasa (14/2/2023).