Ilustrasi anak sakit (Pixabay/Free-Photos)
Soedjatmiko menyebut, imunisasi vaksin perlu dilakukan sebagai upaya pencegahan penyakit pada anak yang dilakukan pada rentang bayi hingga usia 2 tahun. Imunisasi vaksin tersebut terdiri dari Polio, Hepatitis B, Bacillus Calmette-Guérin (BCG), Difteri, Pertusis, dan Tetanus (DPT), Haemophilus (Hib), Rotavirus, Pneumokokus Influenza, Measles Rubella (MR), Hepatitis A, Japanese Encephalitis (JE) dan Dengue.
"Measles jelas menyebabkan banyak kematian. Begitu pun dengan rubella, ini membahayakan kalau menular ke ibu hamil. Nanti bayi yang dilahirkan bisa menderita kecacatan fisik, seperti buta, penyakit jantung bawaan, dan kerusakan otak," kata Soedjatmiko.
Jika masih belum yakin, kata dia, masyarakat bisa bertanya pada bidan yang sering memberikan vaksin. Kenyataannya, hal itu tidak terjadi masalah besar. “Seluruh dunia melakukan imunisasi, berarti terbukti bermanfaat dan aman,” ujarnya.