Jakarta, IDN Times - Kementerian Kesehatan kembali mewanti-wanti masyarakat agar sementara waktu tak bepergian ke luar negeri di masa pandemik COVID-19. Hal ini untuk mencegah penambahan kasus impor varian Omicron masuk ke Tanah Air.
Dikutip dari situs resmi Kemenkes, jumlah kasus Omicron bertambah 68 dalam kurun waktu 24 jam. Semua kasus itu dibawa oleh pelaku perjalanan internasional. Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kemenkes, Siti Nadia Tarmidzi, mengatakan 11 dari 68 kasus Omicron dibawa oleh warga asing.
"Semua kasus merupakan pelaku perjalanan luar negeri, dengan asal negara kedatangan paling banyak Turki, Arab Saudi, Uni Emirat Arab (UEA), dan Amerika Serikat," ujar Nadia pada Sabtu, 1 Januari 2022.
Bahkan, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, kasus Omicron paling banyak di Tanah Air diperoleh usai berkunjung dari Turki. Ia mengaku masih menelusuri apakah warga Indonesia mayoritas transit di Turki atau terpapar usai mengunjungi negara itu.
Turki diketahui menjadi salah satu tempat wisata favorit bagi warga Indonesia. Di masa pandemik, ia tetap diserbu turis asal Indonesia lantaran tak menerapkan kebijakan wajib karantina setelah tiba di sana. Selain itu, Pemerintah Turki juga resmi memberlakukan bebas visa bagi turis asal Indonesia.
Meski begitu, Nadia meminta warga untuk kembali memikirkan niat mereka bila ingin ke luar negeri di tengah situasi pandemik. Apalagi, menurut penelitian dari Badan Kesehatan Dunia (WHO), varian Omicron lebih cepat menular dibandingkan Delta.
"Jangan egois, harus bisa menahan diri dulu untuk tidak bepergian ke negara dengan transmisi penularan COVID-19 yang tinggi seperti Amerika Serikat, Turki, Arab Saudi, dan Uni Emirat Arab. Kita harus bekerja sama melindungi orang terdekat kita agar tidak tertular COVID-19," kata Nadia lagi.
Lalu, berapa banyak WNI yang tercatat meninggalkan Indonesia selama libur Natal dan pergantian Tahun Baru?