Kemenkes Prediksi Kasus Kematian COVID-19 Turun 8 Hari Usai Puncak

Jakarta, IDN Times - Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Siti Nadia Tarmizi mengakui saat ini jumlah kasus kematian naik meski penambahan kasus COVID-19 terus melandai. Nadia menerangkan saat ini proporsi jumlah orang yang sakit atau kasus aktif masih tinggi sehingga tingkat keparahan atau risiko kematian akan besar.
Nadia memprediksi kasus kematian akan mengalami penurunan dalam kurun waktu 8-10 hari setelah mencapai puncak kasus kematian.
"Puncak kematian akan bisa kita lihat terjadi penurunan setelah 8-10 hari, sementara kalau kita bandingkan dengan kondisi pada Delta 15-20 hari baru terjadi penurunan dari puncak kasus," kata Nadia dalam konferensi pers secara virtual, Selasa (8/3/2022).
1. Tergantung juga pada siklus virus
Nadia menjelaskan pola kasus kematian di beberapa negara seperti Amerika Serikat, Inggris dan Afrika Selatan sudah melewati puncak kasus setelah 8 sampai 10 hari.
"Ini juga sangat bergantung pada siklus ya. Artinya siklus pada virus masa inkubasinya, masa penyembuhannya dan pada waktu saat ini memang kasus konfirmasinya itu masih tinggi, terutama kasus aktif masih tinggi," katanya.
2. Tren jumlah kematian meningkat sekitar 16,78 persen
Nadia melaporkan kasus konfirmasi COVID-19 mengalami penurunan. Meski demikian, tren jumlah kematian meningkat sekitar 16,78 persen.
Nadia mengatakan mayoritas kematian pada kasus COVID-19 belum melakukan vaksinasi serta mempunyai komorbid.
"Hal ini menjadi perhatian kita semua di mana kematian paling tinggi pada kelompok yang belum mendapatkan vaksinasi," imbuhnya.
3. Kasus konfirmasi harian menunjukkan tren penurunan 38,15 persen
Sementara itu, kasus konfirmasi harian menunjukkan tren penurunan sebesar 38,15 persen dari minggu sebelumnya. Lalu, positivity rate pada minggu ini mencapai 13,56 persen.
"Meski demikian, penularan masih tetap terjadi dan kita harus terus waspada hingga tentunya (positivity rate) kita turunkan sampai level di bawah 5 persen sama seperti September sampai Desember 2021," ujar Nadia.