Jakarta, IDN Times - Kementerian PUPR akhirnya mengerahkan 10 pompa untuk menyedot air banjir yang memenuhi underpass di daerah Kemayoran Jakarta Pusat pada Sabtu (25/1). Area itu terendam banjir setinggi empat meter usai Jakarta diguyur hujan deras pada Jumat (24/1). Pantauan IDN Times sekitar pukul 12:00 siang tadi, air baru surut sekitar satu meter.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono siang tadi sempat meninjau ke lokasi untuk melihat ketinggian air yang merendam terowongan tersebut. Akibat masih direndam air, warga Kemayoran kesulitan untuk beraktivitas. Basuki kemudian turun tangan untuk membantu agar air segera surut.
"Jadi, kalau saya mengoperasikan tiga (pompa) pasti lebih lama (surutnya). Makanya ini saya ambil (pompa) yang dari Cikampek, Istana, sementara kami bawa ke sini dulu. Ada dua (pompa) dari Istana kami bawa ke sini dulu. Ditambah yang ini, 7-8 jam akan kering (airnya), kalau tidak ada hujan lagi yang turun," tutur Menteri Basuki pada siang tadi soal upaya yang ditempuhnya untuk membuat terowongan segera bisa dilalui kendaraan.
Lalu, apa sebenarnya yang menjadi penyebab air di dalam terowongan tidak juga surut kendati hujan sudah berhenti sejak Jumat malam?