Makassar, IDN Times - Kementerian Pertanian melalui Direktorat Jenderal Perkebunan terus mendorong resilensi perkebunan nasional bersama para stakeholder terkait. Salah satu aspek yang difokuskan kalo ini adalah benih yang merupakan komponen penentu dalam pengembangan kawasan tanaman perkebunan.
Melalui program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR), Kementan membangun sistem penyediaan, pengawasan dan peredaran benih kelapa sawit terintegrasi dengan nama Bank Benih Perkebunan dalam rangka (BABE BUN). Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengapresiasi terobosan yang dilakukan oleh Direktorat Jenderal Perkebunan dan berharap Aplikasi BABE BUN memberikan manfaat sebesar-besarnya untuk percepatan pelaksanaan kegiatan peremajaan kelapa sawit
“Melalui aplikasi BabeBun PSR ini, penggunaan benih ilegitim dapat diminimalisir, pemasaran/bisnis benih sawit lebih terbuka/tidak terjadi monopoli, distribusi benih sawit lebih terorganisir, petani memiliki kesempatan untuk memilih benih sawit sesuai dengan minat dan kesesuaian lokasi, serta pemerintah dalam hal ini Ditjenbun dan UPTD Perbenihan seluruh Provinsi dapat ikut mengawasi proses peredaran benih kelapa sawit khususnya untuk kegiatan PSR,” jelas Mentan SYL dalam Kegiatan Koordinasi Nasional (Rakornas) Perbenihan Perkebunan di Hotel Dalton Makassar, 16 Maret 2023 lalu.