Jakarta, IDN Times - Kementerian Pertahanan (Kemhan) mengamini pernyataan Presiden Prabowo Subianto di forum sidang umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), yang siap mengirimkan 20 ribu pasukan perdamaian ke negara-negara konflik, termasuk Gaza, Palestina. Namun, pengiriman pasukan perdamaian ke wilayah konflik tidak bisa dilakukan secara sepihak.
"Tentu harus ada mandat dari PBB dan negara yang memiliki otoritas di sana," ujar Kepala Biro Informasi Pertahanan Kemhan, Brigjen TNI Frega Wenas Inkiriwang, di kantor Kemhan, Jakarta Pusat, Jumat malam (27/9/2026).
Meski begitu, Indonesia tetap siap bila akhirnya mandat itu diberikan. Personel pasukan perdamaian yang dikirimkan merupakan orang-orang terbaik.
"Indonesia juga sudah memiliki Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian (PMPP) TNI yang sudah dibangun sejak 2012 lalu. Kami juga memiliki stand by force yang setiap saat dapat digerakan," tutur dia.
Jenderal bintang satu itu juga menyebut Indonesia termasuk dalam 10 negara terbesar yang menjadi kontributor pasukan perdamaian PBB. Indonesia kini mengirimkan 2.736 pasukan perdamaian PBB yang tersebar di delapan misi.