Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Menkes Budi pastikan kesiapan program cek kesehatan gratis di Kalbar. (IDN Times/Teri).
Menkes Budi pastikan kesiapan program cek kesehatan gratis di Kalbar. (IDN Times/Teri).

Intinya sih...

  • Indonesia menjadi tempat uji coba vaksin tuberkulosis (TB) milik Microsoft dan Gates Foundation
  • Uji klinik fase 3 untuk kandidat vaksin TBC M72 sudah selesai merekrut 2.095 partisipan dari usia remaja hingga dewasa
  • Proses uji klinik diawasi ketat oleh WHO, BPOM, Kementerian Kesehatan RI, dan para ahli vaksin TBC nasional dan global
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Presiden Prabowo Subianto menyebut Indonesia akan menjadi salah satu negara tempat uji coba vaksin tuberkulosis (TB) besutan Microsoft dan Gates Foundation, milik Bill Gates. Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin mengatakan, pemerintah setuju jadi tempat uji coba karena angka kematian TBC di Indonesia merupakan tertinggi dari penyakit lain.

"TBC itu sekarang adalah penyakit menular pembunuh nomor satu di Indonesia, lebih dari 100 ribu orang meninggal setiap tahun. Ini lebih banyak dari COVID kalau dijumlah dalam 5 tahun terakhir. Tidak ada vaksinnya karena ini kejadian di negara miskin. Jadi negara maju gak mau bikin," ujar Budi di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (8/5/2025).

Menurutnya, Gates Foundation telah membiayai pembuatan vaksin TBC, terutama untuk negara di Amerika Latin, Asia, dan Afrika. Wilayah tersebut merupakan negara-negara miskin dengan banyak kasus TBC.

"Dia (Bill Gates) bikin vaksin itu sekarang sudah ada dan sedang clinical trial level 3. Teman-teman ingat kan? Dulu ada clinical trial level 1, level 2, level 3 dan yang terakhir. Itu dilakukan di tujuh negara, salah satunya di Indonesia, vaksinnya sudah ada. Itu dicobakan di tujuh negara ini untuk melihat efikasi sama keamanannya. Jadi safety sama efikasinya, diharapkan nanti di akhir 2028 itu bisa keluar," kata dia.

1. Alasan Indonesia mau jadi tempat uji coba

Menkes Budi Gunadi Sadikin. (IDNTimes/Larasati Rey)

Menkes mengatakan, Indonesia nantinya akan menjadi lokasi uji coba tahap 3 karena dianggap potensi berhasilnya lebih tinggi.

"Kenapa Indonesia tertarik untuk menjadi tempat clinical trial level 3? Karena dengan kita lakukan clinical trial level 3, kita bisa tahu lebih dulu kecocokannya dengan orang kita. Karena itu tergantung genetiknya juga," ucap dia.

Selain itu, Indonesia juga berharap mendapat teknologi vaksin TBC yang dikembangkan Bill Gates. Nantinya, alih teknologi itu akan dikerjasamakan dengan Universitas Padjadjaran (Unpad), Universitas Indonesia (UI), dan PT Bio Farma (Persero).

"Kita sekaligus bisa menegosiasi nanti kalau ini sudah jadi, kita bisa lakukan produksinya lebih cepat di Bio Farma di Indonesia. Karena setiap tahun kan yang kena TBC itu 1 juta orang di Indonesia," ucap dia.

2. Clinical trial sudah berjalan'

Menkes Budi Gunadi Sadikin meninjau progres pen bangunan Rumah Sakit Kardiologi Emirates Indonesia Cardiology Hospital (EICH) di Solo. (IDN Times/Larasati Rey)

Budi Gunadi menyebut, clinical trial 3 sudah berjalan di Indonesia. Tim yang mengerjakan dari UI dan Unpad.

"Clinical trial-nya sudah jalan dan sudah dilakukan oleh tim dari UI dan dari Universitas Padjajaran untuk melakukan clinical trial 3," ujar dia.

3. Ada 2.095 warga yang siap jalani uji coba

ilustrasi injeksi (freepik.com/rawpixel.com)

Secara terpisah, Kementerian Kesehatan juga sudah selesai melakukan rekrutmen partisipan untuk uji klinik fase 3 kandidat vaksin TBC M72. Tercatat, ada 2.095 orang yang akan menjalani uji coba vaksin TBC dari usia remaja hingga dewasa.

“Uji klinik merupakan tahapan krusial dalam proses pengembangan vaksin untuk memastikan keamanan, efektivitas, serta mengidentifikasi potensi efek samping sebelum digunakan oleh masyarakat,” kata Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kementerian Kesehatan, Aji Muhawarman dalam keterangannya.

Proses uji klinik itu dilakukan secara bertahap, mulai dari uji pra-klinik pada hewan, kemudian fase 1 pada sejumlah kecil partisipan manusia (20–50 orang), fase 2 pada kelompok yang lebih besar (200–300 orang), hingga fase 3 yang melibatkan puluhan ribu partisipan lintas negara.

Dia menegaskan, proses uji klinik di Inodnesia diawasai ketat oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Kementerian Kesehatan RI, serta para ahli vaksin TBC nasional dan global.

Editorial Team