Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/foc.
ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/foc.

Jakarta, IDN Times - Kepala Sub Direktorat Pembinaan dan Penegakkan Hukum Ditlantas Polda Metro Jaya, Komisaris Polisi M Nasir mengatakan, kepadatan arus lalu lintas di Ibu Kota akan berubah saat bulan suci Ramadan. Oleh karena itu, menurut Nasir, polisi akan terus memantau perubahan arus lalu lintas tersebut agar tetap bisa diatur.

"Waktu kepadatan arus lalu lintas akan bergeser yang semula pukul 05.30 WIB (daerah penyangga) sudah ada peningkatan. Dan dalam kota sekitar pukul 06.00 WIB akan bergeser sekitar antara pkl 06.00 WIB (daerah penyangga) dan pukul 06.30 WIB dalam kota," jelas Nasir saat dikonfirmasi di Jakarta, Senin (6/5).

1. Perubahan kepadatan arus lalu lintas juga disebabkan perubahan jam kerja kantor

IDN Times/Rochmanudin

Nasir mengungkapkan, perubahan kepadatan arus lalu lintas itu juga disebabkan perubahan jam kerja kantor, baik jam masuk kerja maupun pulang kerja yang telah ditetapkan oleh pemerintah.

"Pulang kantor berdasarkan aturan pemerintah dipercepat pukul 15.00 WIB. Jadi, pergerakan arus lalu lintas akan ikut bergeser disekitar pukul 15.00-18.00 WIB," ungkapnya.

Terkait hal itu, lanjut Nasir, polisi lalu lintas (polantas) akan terus berupaya mengatur arus lalu lintas sebaik mungkin. "Lalu lintas bersifat mobile maka petugasnya akan bergerak sesuai dengan permasalahan lalu lintas seperti macet, langgar dan laka. Maka petugas lalu lintas akan mengikuti," ujar dia.

2. Lokasi jajanan berbuka atau takjil juga akan membuat kemacetan

Ilustrasi takjil berbuka puasa. IDN Times/Imam Rosidin

Nasir juga mengatakan, pada bulan suci Ramadan ada tempat-tempat yang dianggap rawan macet. Salah satunya lokasi yang dijadikan tempat jajanan berbuka atau takjil di kawasan Bendungan Hilir, Tanah Abang, Jakarta Pusat.

"Yang pasti dan sudah terjadi pola kuliner itu bergeser ke jajanan jalanan yang sifatnya insidentil yaitu pasar kaget dan food street yang berada di pinggir jalan dan kawasan tertentu," jelas Nasir.

3. Kamseltibcar Lantas akan terus diperhatikan

Ilustrasi. Antara Foto/Aprillio Akbar

Lebih lanjut, Nasir menuturkan, Kamsebtibcar Lantas (keamanan, keselamatan ketertiban, dan kelancaran lalu lintas) di beberapa tempat yang menjadi potensi rawan kemacetan akan terus diperhatikan. Tim gabungan dari Polri, Pemerintah Provinsi DKI jakarta serta pengamanan internal lokasi juga akan memberikan pengamanan agar kegiatan di tempat-tempat itu dapat berjalan lancar.

"Tempat kerawanan Kamseltibcar Lantas yang paling dominan adalah perkantoran, pasar tradisional dan pasar modern, tempat ibadah, lokasi takjil dan pasar kaget yang ada di sepanjang jalan dan lokasi pemukiman serta perkantoran," tuturnya.

Editorial Team