Jakarta, IDN Times - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letjen TNI Suharyanto mengatakan, bantuan kemanusiaan Indonesia ke Myanmar adalah salah satu yang terbesar yang pernah dikirim. Sebab, TNI mengirimkan dua pesawat Hercules dan satu kapal rumah sakit.
Suharyanto mengatakan, tim SAR dari Indonesia akan berpacu dengan waktu dalam mengevakuasi korban gempa berkekuatan 7,7 skala richter. Sebab, periode emasnya sudah terlewati, yakni tiga hari. Berdasarkan data yang ia terima per Selasa (1/4/2025), jumlah korban tewas sudah menembus angka 2.600 jiwa.
"Tetapi, yang perlu diselamatkan, masih banyak. Kondisi tempat bapak dan ibu bertugas nanti tidak seperti di negara kita. Mungkin situasi yang akan dilewati Basarnas lebih sulit saat ini di Myanmar dibandingkan tugas pada 2023 lalu saat membantu evakuasi korban gempa di Turki dan Suriah," ujar Suharyanto ketika melepas bantuan gelombang kedua ke Myanmar di Halim, Jakarta Timur pagi tadi.
"Bantuan kemanusiaan yang dikirimkan kali ini (ke Myanmar), termasuk yang paling besar karena TNI sampai mengerahkan dua pesawat Hercules dan satu pesawat Boeing 747," ujarnya.
Bantuan yang dikirim ke Myanmar di gelombang kedua terdiri dari satu unit truk, tiga anjing pencari dan handler-nya, 17 tenda pengungsi dan peralatan penyelamatan.
Ia menjelaskan, komunikasi di Myanmar belum berfungsi kembali. Listrik di beberapa daerah pun masih padam. Maka, ia menyadari tim pendukung bagi SAR dari Indonesia sangat terbatas.