Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Danpomdam Jaya Kolonel CPM Donny Agus (IDN Times/Irfan Fathurohman)
Danpomdam Jaya Kolonel CPM Donny Agus (IDN Times/Irfan Fathurohman)

Intinya sih...

  • Kepala Cabang BRI, M Ilham Pradipta, diculik dan dianiaya oleh lima pelaku di parkiran pusat perbelanjaan di Jakarta Timur.

  • Pelaku menggunakan mobil Toyota Avanza putih untuk menculik korban, kemudian diserahkan ke tim kedua dalam mobil Toyota Fortuner hitam.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Polda Metro Jaya mengatakan, penganiayaan Kepala Cabang (Kacab) BRI, M Ilham Pradipta, bermula ketika korban diculik saat berada di parkiran pusat perbelanjaan di Jakarta Timur, Rabu (20/9/2025).

Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Wira Satya Triputra mengatakan, ketika itu korban dibawa oleh lima orang pelaku berinisial Erasmus, REH, JRS, AT, dan EWB menggunakan mobil Toyota Avanza putih.

"Saat di mobil Avanza terjadi pemukulan yang dilakukan oleh tim yang kami katakan tim penculik," ujar dia dalam konferensi pers di Polda Metro Jaya, Selasa (16/9/2025).

Erasmus melilitkan lakban ke wajah korban serta mengikatnya dengan tali. Aksi itu dilakukan Erasmus dengan bantuan REH, JRS, dan AT yang bertugas memegang korban. Sementara EWB berperan sebagai pengemudi mobil tersebut saat penculikan.

"Pada saat dilakban tersebut kemudian diikat, si korban ini melakukan perlawanan, tidak menurut. Sehingga tim ini yang melakukan penculikan melakukan pemukulan sampai dia lemas," kata dia.

Setelahnya, korban diserahkan ke tim kedua yang berada dalam mobil Toyota Fortuner hitam. Dalam mobil itu, korban kembali disiksa oleh tersangka JP, U, D serta Sersan Kepala (Serka) N dari satuan Komando Pasukan Khusus (Kopassus).

Dalam mobil tersebut, pelaku JP yang juga aktor utama menganiaya dengan menginjak kaki korban. Aksi itu dilakukan JP dibantu oleh Serka N yang menahan tubuh Ilham.

Sementara U bertugas sebagai pengemudi Mobil Toyota Fortuner dari Kemayoran menuju Bekasi. Sedangkan D merupakan sopir pengganti U yang tidak kuat melihat aksi penganiayaan.

"Menurut hasil investigasi kami, sehingga korban ini terus dipukuli sehingga korban lemas sehingga tidak berdaya lagi kemudian dibuang. Menurut pengakuan para tersangka pada saat dibuang korban masih bergerak tapi sudah lemas," ucap dia.

Editorial Team