Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
(Ilustrasi Tambang Batu Bara Ombilin Sawahlunto) Dokumentasi Pemkot Sawahlunto

Jakarta, IDN Times - Kabar gembira datang dari Baku, Republik Azerbaijan. Upaya Pemerintah Indonesia untuk memasukan Tambang Batu Bara Ombilin Sawahlunto ke dalam warisan dunia membuahkan hasil yang manis. Dalam pertemuan Komite Warisan Dunia yang digelar kota Baku, Azerbaijan pada Sabtu (6/7), UNESCO memasukan Tambang Batu Bara Ombilin Sawahlunto ke dalam daftar warisan dunia. 

Indonesia berhasil mengalahkan puluhan situs historis lainnya dari seluruh dunia. Pemilihan itu dilakukan dalam pertemuan rutin tahunan Komite Warisan Dunia yang dimandatkan oleh konvensi tentang Perlindungan Warisan Alam Budaya dan Dunia. Pengumuman ini disambut rasa duka cita oleh seluruh delegasi Komite Nasional Indonesia untuk UNESCO yang turut hadir. 

Duta Besar Indonesia untuk Azerbaijan, Husnan Bey Fananie mengatakan dengan dimasukannya tambang batu bara tersebut ke dalam warisan budaya UNESCO, maka artinya lokasi tersebut sudah masuk ke dalam sorotan dunia. 

Lalu, kira-kira setelah masuk ke dalam daftar warisan dunia versi UNESCO, apa manfaatnya? Selain Tambang Batu Bara Sawahlunto, adakah lokasi lain di Indonesia yang juga dimaksudkan ke dalam daftar tersebut?

1. Penetapan Sawahlunto sebagai nominasi melewati proses yang panjang

(Tambang Batu Bara Ombilin Sawahlunto) Istimewa

Penetapan Sawahlunto sebagai warisan dunia melintasi beberapa kota atau kabupaten lainnya di Sumatera Barat yaitu Kabupaten Tanah Datar, Kota Padang Panjang, Kabupaten Padang Pariaman, Kota Padang, Kota Solok dan Kabupaten Solok. Sejak awal, semua pihak telah berkomitmen untuk mendukung agar tambang batu bara Sawahlunto bisa lolos dan masuk nominasi. 

Menurut mereka, Tambang Batu Bara Ombilin Sawahlunto pantas diposisikan sebagai warisan dunia karena konsep tiga serangkai yang dicetuskan oleh Pemerintah Belanda pada masa itu. Tiga serangkai itu meliputi industri pertambangan batu bara di Sawahlunto, lalu dibawa keluar dengan menggunakan transportasi kereta api di wilayah Sumatera Barat dan sistem penyimpanan batu bara di Silo Gunung. 

"Ini menunjukan perkembangan teknologi perintis abad ke-19 yang menggabungkan antara ilmu teknik pertambangan Bangsa Eropa dengan kearifan lingkungan lokal, praktik tradisional dan nilai-nilai budaya dalam kegiatan penambangan batu bara yang dimiliki oleh Sumatera Barat," demikian isi keterangan tertulis Sekretariat Komisi Nasional Indonesia untuk UNESCO pada Sabtu kemarin. 

Pengajuan tambang batu bara Ombilin Sawahlunto menjadi nilai universal yang luar biasa adalah kriteria II dan IV. 

"Kriteria II mengenai pertukaran penting dalam nilai-nilai kemanusiaan sepanjang masa atau dalam lingkup kawasan budaya, perkembangan arsitektur dan teknologi, seni monumental, perencanaan kota dan desain lanskap," kata Sekretariat Komisi Nasional Indonesia untuk UNESCO. 

Sementara, kriteria IV, menyangkut tipe bangunan, karya arsitektur dan kombinasi teknologi atau lanskap yang menggambarkan tahapan penting dalam sejarah manusia. 

2. Usai dimasukan menjadi warisan dunia, Indonesia harus mampu melestarikannya

Editorial Team

Tonton lebih seru di