Jakarta, IDN Times - Presiden ke-3 RI Bacharuddin Jusuf Habibie (BJ Habibie) mengaku tidak setuju apabila kericuhan pada 21-22 Mei lalu disebut memiliki pola yang sama dengan kericuhan pada Mei 1998. Menurut Habibie, permasalahan di Mei 1998 dengan kericuhan 21-22 Mei lalu tentu hal yang berbeda.
Habibie juga berpesan agar pesatuan dan kesatuan bangsa Indonesia harus diutamakan. Terutama, jangan sampai masyarakat terpecah hanya karena masalah Pemilu.