Dian Mariesta, salah satu pemilih yang berdomisili di Damansara, Selangor sudah sempat ke TPS Wisma Duta pagi harinya. Namun ia akhirnya mencoblos pukul 3 sore di TPS Sekolah Indonesia KL.
Meski harus pindah TPS, ia merasa dimudahkan saat melakukan pencoblosan kali ini, dikarenakan ia juga membawa anaknya ke TPS SIKL. Dian mengaku awalnya memilih melakukan pencoblosan lewat pos. Namun karena surat suara tak juga sampai di tangan, akhirnya memutuskan untuk ke TPS juga pada hari H.
Dian salut dengan teman-teman Indonesia lainnya yang mau berdesak-desakan dan mengantre panjang untuk mencoblos di tahun ini. "Mereka hebat! Harapannya pada pemerintahan baru: tentu pemerintah yang lebih baik. Baik dari segala arah. Dan semoga Indonesia selalu diberkahi Allah," katanya.
Lain ceritanya dengan pemilih lain berinisial AQ --yang sempat ke TPS KBRI. Ia mengatakan kekecewaannya terhadap pelaksanaan Pemilu di Malaysia pada hari Minggu lalu.
“Alhamdulillah hari Ahad lalu saya bisa menunaikan hak sekaligus kewajiban saya sebagai WNI di Malaysia yaitu memberikan suara dalam Pemilu Pilpres dan DPR RI," ungkapnya.
Meski demikian jika dibandingkan dengan Pemilu 2014 (saya sudah tinggal di KL sejak Desember 2010), pelaksanaan Pemilu jauh lebih tidak teratur.
Salah satu penyebabnya adalah sentralisasi TPS dari yang tadinya 255 titik menjadi 3 titik saja sehingga massa membludak dan panitia seperti tidak siap menerima massa sebanyak itu.
Hasilnya, untuk masuk ke tempat verifikasi data saja harus berdesakan dalam cuaca panas. Sampai-sampai ada ibu-ibu yang pingsan. "Sedih banget. Dan yang saya sesali adalah perubahan TPS tersebut hanya dikabarkan malam menjelang pemilu," imbuhnya.
"Terlepas dari beberapa ganjalan yang saya alami kemarin, saya berharap penghitungan suara Pemilu berjalan lancar. Segala bentuk kecurangan, semoga ditindak tegas. Kasus-kasus sebelumnya seharusnya diusut hingga tuntas, jangan ditutupi karena masyarakat cerdas," AQ menyampaikan harapannya dari Pemilu tahun ini.
Katanya, semoga siapa pun yang terpilih nanti adalah orang-orang yg jujur, adil, dan mementingkan kemaslahatan umat dan bangsa Indonesia secara keseluruhan di atas kepentingan individu, golongan, dan partai.