Ketika Maut Menghadang Keluarga Anyung untuk Menghadiri Pemakaman

Bangka Belitung, IDN Times - Hari kedua pasca-jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 rute Jakarta-Pangkalpinang di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat, posko Crisis Center di Bandara Depati Amir, Pangkalpinang, Bangka Belitung, ramai dikunjungi keluarga korban.
Pantauan IDN Times di posko crisis center Bandara Depati Amir, Selasa (30/10), keluarga korban terus berdatangan silih berganti sejak pagi hingga siang ini. Di posko Disaster Victim Investigation (DVI) Ante Mortem itu, terlihat beberapa keluarga korban sedang memberikan keterangan dan keperluan untuk identifikasi anggota keluarganya yang menjadi korban Lion Air.
1. Keluarga Anyung akan menghadiri pemakaman nenek mereka
Djap Min Jung bersama dua keponakannya, Yanto dan Anyung, datang ke posko untuk memberikan kebutuhan antemortem. Lima anggota keluarganya menjadi korban Lion Air JT 610.
"Keluarga saya lima orang," ujar pria yang akrab disapa Anyung itu, di Posko DVI Ante Mortem.
Lima orang itu termasuk paman dan sepupu Anyung yang telah dipastikan jadi korban jatuhnya Lion Air. Anyung telah memastikan kelima keluarganya itu ada di dalam daftar penumpang Lion Air JT 610.
"Om saya Micele Magdiel Bongkal, dan sepupu-sepupu saya Adonia Magdiel Bongkal, Matthew Magdiel Bongkal, Hardi, dan Vera Yunita," ungkap dia.
Kelima saudara Anyung itu tinggal di Jakarta. Mereka hendak menghadiri pemakaman sang nenek di Pangkalpinang. Awalnya, Anyung sempat menunggu-nunggu kedatangan keluarganya itu hingga pukul 09.00 WIB, sebelum akhirnya mengetahui ada pesawat Lion Air jatuh.
"Saya baru tahu pas ngelihat berita online, ternyata benar kelima saudara saya ada di dalam pesawat yang jatuh itu," kata dia.