Jakarta, IDN Times - Ketua DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) bidang organisasi, kaderisasi keanggotaan (OKK), Syaifullah Tamliha, mengaku tidak setuju dengan hasil Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) yang mencopot Suharso Monoarfa dari kursi ketua umum. Menurutnya, rapat tersebut tidak sesuai anggaran dasar dan anggaran rumah tangga (AD/ART) PPP.
Mukernas digelar pada Minggu, 4 September 2022 di Serang, Banten. Sebanyak 30 dari 34 DPW PPP hadir dalam rakernas tersebut.
"Mukernasnya menyimpang dari proses yang diatur di dalam AD/ART," ujar Syaifullah kepada media di Jakarta, Senin, 5 September 2022.
Syaifullah menjelaskan tidak ada satu pun badan organisasi atau forum apapun yang dapat memberhentikan seorang ketua umum. Satu-satunya forum yang dapat memberhentikan ketua umum adalah muktamar. Sebab, ketua umum hanya bisa dipilih melalui forum muktamar.
"Gak ada yang bisa mencopot ketum PPP. Sebab yang dipilih oleh muktamirin hanyalah ketua umum dan formatur untuk membantu ketum terpilih menyusun pengurus DPP PPP," kata dia.
Pernyataan Syaifullah bertolak belakang dengan yang disampaikan Wakil Ketua Umum Arsul Sani. Ia justru mengatakan mukernas di Serang sudah digelar sesuai AD/ART.
Arsul juga menjelaskan yang terjadi pada akhir pekan lalu hanya reorganisasi. Posisi ketua umum bakal diisi pelaksana tugas (Plt) hingga masa bakti habis pada 2025. Saat ini, Plt ketum PPP dijabat Muhammad Mardiono.
Lalu, bagaimana nasib PPP jelang Pemilu 2024?