Jakarta, IDN Times - Ketua Komisi I DPR dari Fraksi Partai Golkar, Meutya Hafid, mendesak Kementerian Luar Negeri segera evakuasi Warga Negara Indonesia (WNI) yang saat ini masih berada di Ukraina. Langkah itu perlu secepatnya diambil sebelum perang terbuka antara Rusia dengan Ukraina semakin meluas.
Dikutip dari laman NDTV, Jumat (25/2/2022), sejak perang terbuka dimulai pada 24 Februari 2022, Rusia mengklaim militernya telah berhasil menghancurkan lebih dari 70 target, termasuk 11 lapangan terbang di Ukraina. Apalagi kini, Ukraina telah menutup bandara dan wilayah udaranya.
Meutya menyebut dalam kondisi peperangan di negara lain, keselamatan WNI menjadi hukum tertinggi dan harus diupayakan sungguh-sungguh. "Oleh karena itu, saya meminta Kemlu sebagai mitra pemerintah untuk terus memantau perkembangan yang ada di Ukraina, terutama terkait kondisi dan keselamatan WNI kita di sana. Tentunya hal itu harus menjadi prioritas utama pemerintah Indonesia," ungkap Meutya dalam keterangan tertulis pada Jumat (25/2/2022).
Ia menyebut Kemlu harus memastikan WNI di lokasi yang aman atau berada di KBRI Kiev. Eks jurnalis yang pernah meliput perang itu juga mendesak Kemlu segera menyiapkan rencana terkait evakuasi WNI dari Ukraina. Meutya melihat krisis yang terjadi saat ini dapat berkembang lebih buruk dalam waktu cepat.
"Saya juga meminta KBRI dan Kemlu menyusun rencana kontingensi dengan KBRI di kota-kota lain seperti Warsawa (Polandia), Bratislava (Slowakia), Bucharest (Rumania) dan Moskow (Rusia), lalu memberikan perlindungan bagi WNI yang ada di sana," kata Meutya.
Lalu, kapan proses evakuasi dimulai pemerintah?