Jakarta, IDN Times - Wadah Pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Selasa (8/1) mengirimkan surat ke Komisi Pemilihan Umum (KPU). Isinya, mereka meminta kepada KPU selaku penyelenggara pemilu agar turut memasukan isu penyerangan terhadap penyidik senior Novel Baswedan ke dalam materi debat yang digelar pada Kamis, 17 Januari.
"Untuk itu kami Wadah Pegawai berharap Komisi Pemilihan Umum (KPU) berkenan untuk memasukan isu tersebut sebagai salah satu materi debat capres dan cawapres," ujar Ketua WP, Yudi Purnomo dalam surat yang dikirimkan oleh mereka dan dibaca oleh IDN Times pada Selasa (8/1).
Surat dikirimkan ke KPU, lantaran usai membaca poin usulan dari pimpinan ke KPU, tidak ada satu pun yang membahas soal teror yang menimpa penyidik senior KPK itu. Padahal, hampir tiga tahun, kasusnya tidak ada kejelasan. Polri yang diharapkan oleh Presiden Joko "Jokowi" Widodo mengusut pelaku, hingga saat ini belum berhasil menemukannya. Alasannya, bukti yang ditemukan tidak cukup.
"Penyerangan tersebut, bukan hanya upaya pembunuhan biasa, mengingat Novel Baswedan merupakan penyidik KPK yang menangani berbagai kasus strategis," kata Yudi lagi.
Surat ini dinilai unik, lantaran pimpinan KPK, Agus Rahardjo, ikut duduk dalam panelis debat 17 Januari mendatang. Namun, Wadah Pegawai malah mengirimkan surat ke KPU dan tidak langsung menyampaikan aspirasinya ke Agus. Kira-kira ada apa ya?