Jakarta, IDN Times - Ketua Umum Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Harif Fadilah mengungkapkan saat ini sudah lebih dari 70 perawat yang meninggal karena terinfeksi COVID-19.
Harif mengatakan perawat yang meninggal ini berkompeten dan berdedikasi tinggi, sehingga negara ini akan menderita kerugian bila ada tenaga kesehatan kompeten namun tidak bisa melayani masyarakat Indonesia.
"Contohnya jika satu orang perawat bisa memberikan pelayanan kesehatan kepada puluhan orang, namun saat satu saja di antaranya sakit bahkan meninggal dunia maka otomatis masyarakat tidak bisa dilayani," paparnya.