Jakarta, IDN Times - Ketua Steering Comittee Rapimnas dan Munas Golkar, Adies Kadir, memastikan Bahlil Lahadalia akan dipilih secara aklamasi sebagai Ketua Umum Partai Golkar periode 2024-2029. Berdasarkan pandangan umum dari pemegang hak suara, mereka sepakat memilih Bahlil sebagai ketua baru menggantikan Airlangga Hartarto.
"Selain itu, mereka juga memberikan hak penuh secara aklamasi sebagai formatur tunggal untuk menyusun kepengurusan," ujar Adies pada Rabu pagi di Jakarta Convention Centre (JCC), Jakarta Pusat.
Ia menambahkan, usai terpilih sebagai ketua umum, Bahlil memiliki kewenangan untuk menentukan posisi dewan-dewan di Golkar. Salah satu yang dapat ditentukannya adalah posisi Ketua Dewan Pembina.
"Beliau tentunya yang akan menentukan siapa-siapa (di dewan tersebut)," katanya.
Namun, sebelum penentuan Ketua Dewan di Golkar, Bahlil akan mengumumkan lebih dulu Sekretaris Jenderal yang baru. Menurut Adies, nama Sekjen baru seharusnya sudah ditentukan oleh pria yang menjabat sebagai Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) itu.
"Mungkin kalau nama sekretaris sudah ada di kantong beliau ya. Tapi, kita lihat lah. Nanti beliau kan diberi kesempatan untuk mengumumkan. Apalagi waktunya kan pendek, kita harus segera mendaftarkan ke Kemenkum HAM," tutur dia.
Ia mengatakan, setelah kepengurusan baru mendapatkan pengesahan dari Kemenkum HAM, maka itulah yang akan diajukan ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) agar bisa mengajukan calon kepala daerah di Pilkada Serentak 2024.
Pagi ini rencananya, Bahlil akan menyampaikan visi dan misi di ballroom JCC. Setelah itu baru diadakan pengesahan secara aklamasi Bahlil sebagai ketua umum.
Ketika ditanyakan apakah Jokowi akan betul-betul diberi posisi sebagai Ketua Dewan Pembina di Golkar, Adies lagi-lagi menyebut itu semua ada di kewenangan ketum terpilih.
"Iya, iya (bisa saja). Itu kan wewenang ketua umum terpilih," katanya.