Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Sumber gambar: jambiupdate.co/
Sumber gambar: jambiupdate.co/

LGBT atau Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender memang masih menjadi kontroversi di Indonesia. Pro dan kontra masih mewarnai nasib para LGBT di negeri ini. Tak tinggal diam, Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa juga ikut buka suara.

Namun, solusi untuk mengatasi permasalahan LGBT yang ditawarkan oleh Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa menjadi bahan ejekan sejumlah pakar. Pasalnya, dia menyatakan bahwa LGBT bisa disembuhkan dengan cara terapi. Metode tersebut adalah dengan memasukkan pelaku LGBT ke dalam air bersuhu 85 derajat celcius. Dalam air panas tersebut juga dicampur dengan bahan-bahan berupa rempah-rempah.

Default Image IDN

Guru Besar Sosiologi Universitas Indonesia (UI) Thamrin Amal Tomagola di akun Facebooknya bahkan mengatakan bahwa ini adalah usulan yang konyol sekaligus tidak manusiawi. Aktivis HAM Lies Mustafsirah juga mengungkapkan kegelian dalam menanggapi usulan tersebut. Dia heran karena manusia yang direbus di dalam rempah-rempah bersuhu 80 derajat pasti akan langsung tewas. Menurutnya usul tersebut juga cukup memalukan.

Lalu apa pembelaan Khofifah mengenai pernyataannya?

Default Image IDN

Mengetahui dirinya menjadi bahan bullying, Khofifah langsung mengkonfirmasi bahwa ada kesalahan tafsir. Dia mengatakan bahwa terapi rebus hanya untuk penderita NAPZA (Narkotika Psikotropika dan Zat Adiktif). Jadi, maksudnya adalah yang bisa disembuhkan dengan cara direndam di air panas itu adalah korban narkoba atau Napza, bukan korban LGBT.

Karena salah paham inilah yang kemudian membuat Menteri Khofifah menjadi bahan pembicaraan di berbagai media. Bagaimana mungkin dia hendak membuat program rehabilitasi khusus bagi kalangan LGBT dengan cara direbus.

Bagaimana awal mula ini bisa terjadi?

Default Image IDN

Belakangan, Menteri Khofifah meluruskan kabar tersebut. Semuanya bermula saat Khofifah berkunjung ke Sidoarjo, Jawa Timur pada tanggal 28 Februari 2016. Dalam kunjungan tersebut, Khofifah mendapatkan sejumlah pernyataan dari para wartawan.

Dia mendapatkan pertanyaan mengenai metode merebus dalam rehabilitasi. Memang betul ada metode direbus sampai suhu 85 derajat celsius, tetapi itu hanya khusus untuk pengguna napza. Sayangnya pernyataan tersebut dikutip secara keliru oleh Redaksi Kota. Redaksi Kota pun mengakui kekeliruan mereka, dan menyampaikan permohonan maaf secara terbuka.

Topics

Editorial Team

EditorRizal