Presiden Prabowo Subianto menerima Sekjen Liga Muslim Dunia, Syaikh Dr. Muhammad Abdul Karim Al-Issa dalam pertemuan yang berlangsung di Istana Merdeka Jakarta, pada Kamis (4/12/25). (Dok. Biro Pers Sekretariat Presiden)
Dalam menyikapi perbedaan antar mazhab, Syekh Mohammed menekankan, keragaman keilmuan adalah hal yang alami dan memperkaya khazanah intelektual Islam. Namun, kata dia, persatuan dalam tujuan-tujuan besar—seperti keadilan, kasih sayang, dan kerja sama—adalah kunci kekuatan dan stabilitas umat Islam global.
Mengutip sabda Nabi Muhammad salallahualaihi wasallam, Syekh Mohammed mengingatkan, jemaah bahwa orang-orang beriman itu “laksana satu tubuh—jika satu bagian sakit, seluruh tubuh merasakannya.”
Syekh Mohammed juga menyoroti inisiatif besar MWL, yaitu Piagam Membangun Jembatan Antar Mazhab Islam yang diluncurkan di Mekkah. Piagam yang terdiri dari 28 pasal tersebut bertujuan memperkuat persatuan, mempromosikan harmoni, dan menegaskan keberagaman adalah sumber keberkahan. Ada peran besar Indonesia di situ.