Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Khoyib khutbah wukuf di Arafah, Habib Ali Hasan Bahar (IDN Times/Faiz Nashrillah)
Khoyib khutbah wukuf di Arafah, Habib Ali Hasan Bahar (IDN Times/Faiz Nashrillah)

Makkah, IDN Times - Jemaah haji dari seluruh dunia berkumpul di padang Arafah untuk melaksanakan prosesi wukuf hari ini, Sabtu (15/6/2024 atau 9 Zulhijah 1445 H).

Di lokasi wukuf jemaah haji Indonesia, khutbah wukuf disampaikan oleh Habib Ali Hasan. Setelahnya dilakukan salat berjamaah jama’ qashar Zuhur dan Asar dengan imam KH. Agus Ma'arif, lalu dilanjutkan zikir dan doa wukuf yang dipimpin oleh Habib Ibrahim Lutfi bin Ahmad Al-Attas.

Berikut khutbah lengkap Habib Ali Hasan Al Bahar:

"Segala puja dan puji hanya milik dan untuk-Nya. Yang dengan menyebut-Nya hati menjadi tenteram. Yang dengan menyebut-Nya semua bencana terselesaikan. Yang dengan menyebut-Nya semua kesulitan menjadi kemudahan. Yang dengan menyebut-Nya semua cita dan harapan terwujudkan.

Shalawat dan salam yang terindah tersampaikan untuk Nabi Muhammad SAW, untuk kekuarga Nabi Muhammad SAW, untuk para sahabat Nabi Muhammad SAW dan para istri
Nabi Muhammad ummhaatul mukminin dan anak cucu keturunan Nabi Muhammad.

Saudara-saudara jamaah wukuf yang berlimpah rahmat dan karunia dari Allah SWT.

Kita mendatangi sisi dan sudut Arofah ini untuk menyambut panggilan yang telah dikumandangkan oleh Nabi Ibrahim AS jauh ribuan tahun yang silam. Dan kita membuktikan bahwa kita adalah umat pilihan Baginda Nabi Muhammad SAW. Kita hanya
mengharapkan ampunan hari ini dan berharap mendapatkan karunia besar dalam kehidupan, dan semoga hari ini kita betul-betul mendapatkan ridha Allah SAWT. Mari kita ingat dan mengingatkan, kita mengingat keberadaan kita yang semua berbaju putih berselimut kain ihram. Pakaian kita sama dan harapan kitapun sama.

Keanggunan Arofah betul-betul kita rasakan pada siang hari ini.

Arofah ialah tempat membuka mata kita, melihat diri kita sebagai manusia dan melihat manusia lainnya dengan pandangan kemanusiaan. Di padang Arofah ini kita melihat seluruh saudara kita umat Islam seluruh dunia, membawa panji kehormatan bangsanya masing-masing, seperti itu juga kita sebagai bangsa Indonesia membawa diri kita dalam ketinggian harga diri bangsanya. Karakter manusia Indonesia yang membawa tradisi akhlaknya dimanapun dia berada. Akhlak karekter manusia Indonesia mampu memberikan gambaran perwujudan

للعالم ئ وما أرسلناك ال رحمة

Bangsa Indonesia di dalam negeri maupun di luar negeri betul-betul mencerminkan ciri dari ayat tersebut. Dengan kata lain, manusia Indonesia jika berbicara akhlak pastilah tinggi.

Jamaah wukuf yang terlimpahkan rahmat dan karunia, mari kita jadikan haji sebagai momentum mengasah diri kita menjadi manusia yang sesungguhnya.   

Saudara-saudara para dhuyufurrahman, tamu-tamu Allah, ketahuilah bahwa Allah SWT telah membanggakan kita semua di hadapan para malaikat-Nya. Di sinilah Allah SWT bertajalli kepada hamba-Nya dan mengatakan wahai para malaikat-Ku, lihatlah mereka hamba-hamba-Ku mendatangi Padang Arofah. Saksikanlah dan catatlah Aku memberikan kepada para hamba-Ku apa yang mereka pun lupa untuk mereka mohonkan untuk dirinya.
Wahai malaikat-Ku, hari ini Aku melapangkan pengampunan untuk semua yang hadir di Arafah. Dan Allah SWT melapangkan seluruh nikmat sehat untuk kita semua. Dan Allah SWT melapangkan rezeki dari seluruh penjuru. Dan Allah telah melapangkan ridha-Nya atas kedatangan kita di padang Arofah.

Mari kita gunakan Arofah untuk tawajjuh dan menjadi momen bertemunya tawajjuh dengan tajalli.

Kita bertawajjuh kepada Allah SWT dan bertajalli kepada kita. Tawajjuh berarti menghadapkan pandangan nurani kita kepada kebesaran Allah SWT. Dan tajalli artinya Allah menghadapkan pandangan-Nya di atas singgasana-Nya kepada kita semua. Maka jangan sekali-kali gusar akan haji kita.

Maasiral muslimin dhuyufurrahman 

Mari kita yakin dengan seyakin-yakinnya bahwa Allah ridha terhadap haji kita tahun Ini. Bahasa ridha ini karena memang bahasa ridha ini tidak ada yang menolak seluruh umat Islam. Allah ridha terhadap keberadaan di alam semesta ini. Dan Arofah merupakan bagian alam semesta ini.

Wahai Saudara-saudaraku, seiman dan sebangsa

Khatib berwasiat dari ketajaman hati Anda semua sebagaimana wasiat ini disampaikan oleh Rasulullah dalam khutbah haji wada’

كلكم من آدم و آدم من تراب ...ل
أعج م ال بالتقوى لعر عىل ب فض

Kita betul-betul bukan hanya mengucapkan akan tetapi kita mentadabburi hadis ini dengan ketajaman pandangan kemanusiaan.

Jangan sampai, hadis ini hanya sebatas pada ucapan belaka. Semoga kepulangan kita nanti dari haji ini mampu menjaga akhlak, bukan hanya kepada sesama muslim saja bahkan dengan non muslim pun kita harus berakhlak, karena Nabi Muhammad
SAW tidak diutus hanya untuk satu golongan yang disebut Islam, akan tetapi keberadaan Nabi untuk seluruh alam, termasuk yang di dalamnya ada nonMuslim. Sebagaimana para
sahabat Nabi yang mulia berhubungan dengan Rum/Romawi dan pesan tegas Allah SWT berupa nash yang jelas dalam Al-Qur’an surat 60 ayat 8 (60:8).

Allah tidak melarang kamu untuk berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang yang tiada memerangimu karena agama dan tidak (pula) mengusir kamu dari negerimu.
Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berlaku adil.

Al-Qur'an 5:8: 

Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah sekali-kali
kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak
adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah,

sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.

1. Wukuf dimulai setelah waktu Zuhur

Arafah Lambang Padang Mahsyar. (IDN Times/Aditya Pratama)

Wukuf di Arafah dimulai setelah tergelincirnya matahari (waktu Zuhur) pada hari Arafah.

Selama wukuf, Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) menyelenggarakan khutbah wukuf dan salat berjamaah di tenda utama dan di setiap tenda jemaah, yang dilaksanakan oleh para pembimbing ibadah.

2. Jemaah haji meninggalkan Arafah ke Muzdalifah mulai pukul 19.00

Puncak haji 2024 (IDN Times/Aditya Pratama)

Anggota Media Center Kementerian Agama Widi Dwinanda mengatakan, jemaah haji mulai diberangkatkan dari Arafah ke Muzdalifah pada pukul 19.00 Waktu Arab Saudi.

Widi menjelaskan, tahun ini PPIH  memberlakukan skema murur bagi jemaah haji risiko tinggi, lanjut usia, disabilitas, pengguna kursi roda, dan para pendampingnya di Muzdalifah.

“Mabit di Muzdalifah dengan cara murur adalah mabit yang dilakukan dengan cara melintas di Muzdalifah, setelah menjalani wukuf di Arafah,” jelas dia.

Jemaah saat melewati kawasan Muzdalifah, kata dia, tetap berada di atas bus (tidak turun dari kendaraan), lalu bus langsung membawa mereka menuju tenda Mina.

“Selain jemaah risiko tinggi, lansia dan disabilitas, pergerakan jemaah ke Muzdalifah dilakukan dengan sistem taraddudi (shuttle) yang mengantar jemaah dari Arafah menuju Muzdalifah,” terang dia.

3. Kegiatan di Muzdalifah

Jemaah haji wukuf di Arafah (IDN Times /Faiz Nashrallah)

Selama melaksanakan mabit (menginap), jemaah dapat istirahat dan berzikir, menyelingi zikir dengan berdoa kepada Allah, sebab Muzdalifah termasuk tempat mustajab.

“Tidak ada ibadah khusus selama mabit di Muzdalifah,” kata Widi.

Jemaah diimbau mempertahankan kondisi kebugaran fisiknya dengan beristirahat atau tidur, menghindari kelelahan, mengonsumsi bekal yang dibawa, minum obat dan menghubungi dokter jika merasa tidak sehat.

“PPIH akan membagikan kantong kerikil saat jemaah haji di Arafah bersamaan dengan pembagian snack berat untuk dikonsumsi saat di Muzdalifah,” pungkasnya.

Editorial Team