Aura, jemaah haji tuna netra asal Binjai. Dokumentasi Media Center Haji
Dengan segala prestasi yang dimilikinya, Aura sempat menyimpan berbagai mimpi. salah satunya bisa berangkat haji bersama kedua orangtuanya.
Mimpi itu mulai mereka pupuk sejak tahun 2011 dengan mandaftar haji bertiga. Namun, takdir berkata lain. Sang ayah wafat pada 2020 lalu. Sempat tertunda gara-gara pandemik COVID-19, Aura baru bisa berangkat tahun ini.
“Seneng sekali, karena bisa berangkat bareng mama. Sedihnya, harusnya kita berangkat bertiga, tapi qadarullah, papa Aura meninggal Februari tahun 2020,” ujarnya.
Baginya bisa berkunjung ke Baitullah adalah sebuah impian besar. Di depan Kabah, Aura mengaku berdoa agar dimudahkan berbagai urusan, umur panjang, istiqomah bisa memperdalam ilmu Al-Quran.
Ia pun memberikan pesan kepada sesama penyandang disabilitas seperti dirinya.
"Saya ingin terus belajar dan terus berusaha. Jangan pernah minder dan malu, karena kita semua sama di mata Allah. Yang menbedakan kita kualitas iman, tidak ada perbedaan," ucapnya.