Kisah Calon Pengantin Kebanjiran Jelang Pernikahan, Rugi Rp15 Juta

01 Feb 2025, 08:31 WIB

Aryodamar

ilustrasi banjir (ANTARA FOTO/Angga Budhiyanto)

Intinya sih...

Hujan lebat membanjiri rumah Ilham di Jakarta Barat, hanya empat hari sebelum pernikahannya.
Barang-barang terkait pernikahan berhasil diselamatkan, tetapi alat-alat elektronik mengalami kerugian sekitar 15 juta rupiah.
Meskipun rumah berantakan akibat banjir, pernikahan Ilham tetap berlangsung dengan kondisi yang tidak ideal.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Hujan lebat yang melanda Jakarta beberapa waktu lalu menjadi musibah bagi sejumlah orang. Salah satunya yang mengalaminya adalah Ilham (bukan nama sebenarnya).

Rumah Ilham di kawasan Daan Mogot, Jakarta Barat kebanjiran. Padahal empat hari lagi ia akan melaksanakan pernikahan.

"Awal mulai banjir sekitar pukul 20.00 malam, air sudah masuk ke pekarangan rumah. Sekitar 15 menit kemudian, air cepat naik dan masuk ke dalam rumah," ujarnya saat dihubungi IDN Times, Sabtu (1/2/2025).

1. Sejumlah barang pernikahan sempat diselamatkan

Ilustrasi banjir (dok.IDN Times/Istimewa)

Ilham sempat menyelamatkan sejumlah barang-barang terkait pernikahannya seperti seserahan hingga mahar. Barang-barang tersebut sudah disimpan di dalam mobil.

"Alhamdulillah tidak ada barang terkait pernikahan yang terkena dampak dari banjir, karena kebetulan barang-barang seserahan sedang didekorasi oleh vendor, dan mahar sudah diamankan di mobil," jelasnya.

2. Estimasi kerugian mencapai Rp15 juta

Ilustrasi investasi (IDN Times/Aditya Pratama)

Meski begitu, masih ada sejumlah barang yang tak terselamatkan. Contohnya alat-alat elektronik.

"Mungkin total kerugian sekitar 15 juta," jelasnya.

3. Pernikahan tetap berlangsung

ilustrasi pernikahan (pexels.com/Jeremy Wong)

Ilham mengungkapkan bahwa rumahnya direncanakan sebagai tempat berkumpul keluarga besarnya selepas pernikahan berlangsung, tapi kondisinya jadi berantakan karena banjir. Meski begitu, pernikahan tetap berlangsung.

"Rumah berantakan dan kasur semuanya basah, hingga untuk tidur saya tidur di lantai," ujarnya.