ilustrasi keluarga (IDN Times/Mardya Shakti)
Setelah dari rumah sakit, Dwi beserta timnya melanjutkan tracing keluarga Tati yang tinggal di pinggiran kali dekat gedung Kementerian Agama. Tati berhasil dipertemukan dengan kakaknya, Yuni.
"Saya berterima kasih kepada Kementerian Sosial melalui Balai Mulya Jaya, karena telah membantu adik saya untuk bisa dioperasi. Saya tidak punya uang untuk membayar operasinya, sementara anak saya banyak masih kecil-kecil. Saya siap untuk mendampingi adik saya bila dibutuhkan," ujar Yuni, berlinang air mata.
Selanjutnya, tim bergerak ke rumah ketua RT di Kelurahan Jatipulo, Kecamatan Palmerah, Jakarta Barat. Ketua RT Abdul Jamil mengaku sudah menganggap Tati seperti keluarganya sendiri.
"Tati ini sudah seperti anak saya sendiri, saya berharap setelah ini Tati bisa berubah agar hidupnya lebih teratur. Terima kasih Kementerian Sosial sudah sangat membantu," ungkap Jamil.
Di lokasi tersebut, Tati juga bertemu dengan kakak perempuan lainnya, Erni dan kakak laki-lakinya, Sapi'i.
"Kami selalu berdoa agar adik saya ada yang membantu untuk operasi mata dan bisa berubah pola hidupnya, mungkin ini jawaban Allah," ucap Erni.
Pertemuan keluarga ini membuat Tati senang. Kondisi mereka yang serba kesulitan membuat sulit bertemu. Melalui pertemuan ini, Tati menjadi lebih kuat dan bersemangat untuk menata kembali kehidupannya karena dukungan dari keluarganya.
Untuk penanganan lebih lanjut, selain mendapatkan layanan di balai, Balai Karya Mulya Jaya juga akan mengupayakan penyembuhan mata Tati yang harus segera menjalani operasi.