Keteguhan hati Mega melawan kanker patut diapresiasi. Sebab, bukan kali ini saja dia divonis sebagai pengidap penyakit mematikan tersebut. Sebelumnya, Mega juga pernah menderita kanker kolon (usus besar) dan berhasil sembuh.
Saat dia kembali divonis kanker paru, dia pun kembali bertekad untuk sembuh. "Saya sudah lulus kanker kolon, maka saya sekarang belajar kanker paru. Kalau saya lulus, ini sama seperti menyelesaikan studi S2. Dengan mindset inilah saya giat belajar, berobat, pokoknya saya harus sembuh. Kanker paru memang pembunuh pertama di dunia. Walau sudah stadium tiga, saya berharap bisa sembuh," ujar dia.
Dia juga mengimbau para penderita lain untuk menghindari pengobatan alternatif. Selain memakan waktu lama, kanker dengan stadium lanjut seharunya memang ditangani oleh dokter.
"Takut kemoterapi, dioperasi, takut mati, takut biaya. Memang biaya kanker sangat mahal, tetapi kan sekarang sudah ada BPJS. Tak apa-apa jika pasien harus antre panjang, anggap saja itu bagian dari perjuangan panjang menjalani pengobatan," Mega berpesan.