Ilustrasi Istana (Pinterest.com)
Kisah Nabi Sulaiman dengan Ratu Balqis juga terabadikan jelas dalam Al-Qur’an, di mana pada saat itu Nabi Sulaiman memerintahkan burung-burung untuk mengantarkan surat yang isinya:
“Dengan Nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Penyayang, surat ini adalah daripadaku, Sulaiman. Janganlah kamu bersikap sombong terhadapku dan menganggap dirimu lebih tinggi daripadaku. Datanglah sekalian kepadaku berserah diri.”
Surat tersebut merupakan seruan Nabi Sulaiman kepada Ratu Balqis dan para pembesarnya agar tidak bersikap sombong dan angkuh. Pada saat itu Ratu Balqis telah menerima pesan tersebut dan memberitahukan isi pesan tersebut kepada para pembesarnya. Hal tersebut tertuang dalam Al-Qur’an Surah An-Naml ayat 29:
قَالَتْ يٰٓاَيُّهَا الْمَلَؤُا اِنِّيْٓ اُلْقِيَ اِلَيَّ كِتٰبٌ كَرِيْمٌ
Artinya: Dia (Balqis) berkata, “Wahai para pembesar! Sesungguhnya telah disampaikan kepadaku sebuah surat yang mulia.”
Setelah itu, Ratu Balqis mengirim pasukannya untuk menemui Nabi Sulaiman. Beberapa penafsiran menyebutkan, pasukan yang dikirim itu sangat banyak yakni berjumlah 12 ribu, sebagaimana tertuang dalam surah An-Naml ayat 37:
اِرْجِعْ اِلَيْهِمْ فَلَنَأْتِيَنَّهُمْ بِجُنُوْدٍ لَّا قِبَلَ لَهُمْ بِهَا وَلَنُخْرِجَنَّهُمْ مِّنْهَآ اَذِلَّةً وَّهُمْ صَاغِرُوْنَ
Artinya: Kembalilah kepada mereka! Sungguh, Kami pasti akan mendatangi mereka dengan bala tentara yang mereka tidak mampu melawannya, dan akan kami usir mereka dari negeri itu (Saba') secara terhina dan mereka akan menjadi (tawanan) yang hina dina.”
Pada saat itu juga Nabi Sulaiman memerintahkan pasukannya untuk menunjukkan kepada Ratu Balqis dan pembesarnya, mukjizat yang diberikan oleh Allah SWT kepadanya, dengan memindahkan singgasana Ratu Balqis ke istananya.
Dalam Surah An-Naml ayat 39 disebutkan, seorang jin bernama Ifrit bersedia memindahkan singgasana Ratu Balqis sebelum Nabi Sulaiman bangkit dari duduknya. Namun dalam Surah An-Naml ayat 40 disebutkan, seorang yang mempunyai ilmu dari kitab bahkan sanggup memindahkan singgasana Ratu Balqis dalam sekejap mata.
(٣٩)قَالَ عِفْريتٌ مِنَ الْجِنِّ أَنَا آتِيكَ بِهِ قَبْلَ أَنْ تَقُومَ مِنْ مَقَامِكَ وَإِنِّي عَلَيْهِ لَقَوِيٌّ أَمِينٌ
Artinya: Ifrit dari golongan jin berkata, ‘Akulah yang akan membawanya kepadamu sebelum engkau berdiri dari tempat dudukmu; dan sungguh, aku kuat melakukannya dan dapat dipercaya. (QS. An-Naml: 39)
قَالَ الَّذِي عِنْدَهُ عِلْمٌ مِنَ الْكِتَابِ أَنَا آتِيكَ بِهِ قَبْلَ أَنْ يَرْتَدَّ إِلَيْكَ طَرْفُكَ فَلَمَّا رَآهُ مُسْتَقِرًّا عِنْدَهُ قَالَ هَذَا مِنْ فَضْلِ رَبِّي لِيَبْلُوَنِي
(٤٠)أَأَشْكُرُ أَمْ أَكْفُرُ وَمَنْ شَكَرَ فَإِنَّمَا يَشْكُرُ لِنَفْسِهِ وَمَنْ كَفَرَ فَإِنَّ رَبِّي غَنِيٌّ كَرِيمٌ
Artinya: Seorang yang mempunyai ilmu dari kitab berkata, ‘Aku akan membawa singgasana itu kepadamu sebelum matamu berkedip.’ Maka ketika dia (Sulaiman) melihat singgasana itu terletak di hadapannya, dia pun berkata, ‘Ini termasuk karunia Rabbku untuk mengujiku, apakah aku bersyukur atau mengingkari (nikmat-Nya). Barangsiapa bersyukur maka sesungguhnya dia bersyukur untuk (kebaikan) dirinya sendiri, dan barang siapa ingkar, maka sesungguhnya Rabbku Mahakaya, Mahamulia.”(QS. An-Naml: 40).