Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi gurun pasir (unsplash.com/Andrzej Kryszpiniuk)

Jakarta, IDN Times - Sebagai umat Rasulullah SAW, penting kita mempelajari sirah nabawiyah serta meneladani sikap dan laku Rasulullah SAW. Sebagaimana firman Allah SWT;

“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.“ (QS. Al-Ahzab/33:21)

Meneladani rasul dan para sahabatnya dapat memberikan hidayah untuk kita, yang dapat kita terapkan di kehidupan sehari-hari. Nah, kali ini kita mengenal kisah sahabat yang tangguh, yaitu Khalid bin Walid radhiyallahu'anhu.

1. Khalid bin Walid panglima perang kafir Quraisy yang terkenal dengan strategi perangnya

Ilustrasi (unsplash.com/Mads Schmidt Rasmussen)

Dikisahkan dari buku Biografi 60 Shahabat Nabi karya Khalid Muhammad Khalid seperti dikutip dari laman archive.org, Syaifullah Al-Maslul atau yang biasa dikenal dengan Khalid bin Walid, lahir sekitar 17 tahun sebelum masa pembangunan Islam.

Khalid adalah bagian dari suku Bani Makhzum. Ayahnya bernama Walid bin al-Mughirah yang memiliki jabatan sebagai kepala suku Bani Makhzum. Sedangkan ibunya bernama Lubabah binti al-Harith.

Setelah kelahirannya, sesuai tradisi dan budaya kaum Quraisy pada saat itu, Khalid muda dikirim ke sebuah suku Badui di gurun, di mana ia akan dirawat oleh seorang ibu angkat.

Saat Khalid berumur lima atau enam tahun, ia dikembalikan ke orang tuanya di Makkah. Pada masa kanak-kanaknya, Khalid pernah mengalami serangan cacar ringan, cacar tersebut hilang walaupun meninggalkan beberapa bekas luka di pipi kirinya.

Khalid adalah sosok panglima perang kafir Quraisy yang terkenal dengan strategi perangnya yang pintar mencari celah lawan, sebelum masuk Islam. 

2. Khalid bin Walid masuk Islam setelah diajak Rasulullah SAW

Editorial Team

Tonton lebih seru di