Ilustrasi gurun pasir (Unsplash/Rabah al-Shammary)
Saat Khalid masuk Islam, Rasulullah SAW sangat bahagia karena kemampuan berperang yang dimiliki Khalid dapat memperkuat Islam dengan perjuangan jihad.
Dalam banyak kesempatan, Khalid diangkat menjadi panglima perang dan menunjukkan hasil kemenangan atas segala upaya jihadnya. Ia mendapat julukan "Pedang Allah yang Terhunus".
Khalid bin Walid radhiyallahu'anhu adalah salah satu dari panglima-panglima perang penting yang tidak terkalahkan.
Pada masa kekhalifahan Abu Bakar radhiyallahu'anhu, Khalid bin Walid ditunjuk menjadi panglima pasukan untuk menghadapi tentara Byzantium dengan jumlah pasukan 240.000, dan pada saat itu pasukan Islam hanya berjumlah 46.000 orang. Meski kalah jumlah, Khalid sama sekali tak gentar menghadapinya.
Kuantitas tentunya dapat dikalahkan dengan kualitas, Khalid menyusun strategi dengan membagi 46.000 pasukan Islam menjadi 40 batalion, sehingga seakan-akan pasukannya berjumlah amat banyak.
Berkat usaha dan semangat juang Khalid dan segenap pasukannya, akhirnya pasukan Islam yang jumlahnya jauh lebih sedikit itu berhasil memukul mundur tentara Romawi dan menaklukkan wilayah itu.
Setelah memenangkan sejumlah peperangan pada pemerintahan Abu Bakar, Khalid bin Walid dicopot dari posisinya oleh khalifah Umar bin Khattab.