Jakarta, IDN Times - Dampak virus corona atau COVID-19 hampir melemahkan semua sektor usaha. Sejumlah perusahaan pun harus memutar otak untuk mempertahankan bisnisnya di tengah pandemi ini. Ada yang memilih melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap karyawannya, menurunkan gaji karyawan, atau menggunakan strategi lain.
Sektor pariwisata dan transportasi disebut-sebut yang paling terdampak akibat virus corona, lantaran mau tidak mau pemerintah membuat kebijakan untuk membatasi ruang gerak masyarakat, agar mata rantai penyebaran virus corona terputus. Ini tentu juga berdampak pada nasib karyawan yang bekerja di sektor tersebut.
Beberapa kebijakan yang telah dilakukan oleh pemerintah di antaranya mengizinkan perusahaan memberlakukan work from home dan melakukan pembatasan sosial bersakala besar alias PSBB.
Namun ternyata, aturan-aturan itu juga berdampak pada karyawan yang bekerja di jasa outsourcing cleaning service. Seorang pekerja cleaning service di sebuah kantor media massa di Jakarta, bernama Mario mengaku, akibat virus corona dan beberapa kebijakan yang telah diterapkan pemerintah, pendapatan Mario berkurang hingga 50 persen dari pendapatan biasanya.
"Jadi itu karena kita masuknya digilir, satu hari masuk, satu hari tidak," kata dia kepada IDN Times, Senin (13/4).