IDN Times/Vanny El Rahman
Hikmah akhirnya diterbangkan ke Indonesia bersama adik dan ibunya. Begitu tiba di tanah air, ia sempat tinggal di Depok bersama rombongannya. Kemudian, dia pindah ke Kalideres dan Tebet karena dikejar oleh petugas imigrasi.
"Sudah lima tahun di sini. Terus 2 tahun tinggal di jalan Kalideres, di sana hidup juga di jalan. Susah hidup di sana. Ada anak kecil (adik). Tidur aja susah. Mau ngapa-ngapain seram," sambung dia.
Berdasarkan pengakuan Hikmah, mereka berpindah ke Kebon Sirih karena ingin mengajukan suaka ke kantor pusat United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR). Sebab, kantor cabang pembantu UNHCR di Kalideres sudah menghentikan pendataan imigran.
"Di sana juga daftarnya lama, susah. Kami disuruh bolak-balik setiap ngajuin. Katanya nanti datang lagi. Gak tau kenapa lamanya itu. Nanti kalau sudah terdata UNHCR bisa dikasih uang, tempat tinggal, makan," paparnya.