Jakarta, IDN Times - Bagi perempuan Hadhrami - yang merujuk pada keturunan Arab Yaman - sekolah tinggi, menjadi pemimpin, dan masuk dalam ruang-ruang publik merupakan hal yang tak lazim.
Para perempuan keturunan ini sebagian besar dididik untuk bisa melayani suami dan mengurus keluarga, serta beribadah tanpa harus mempedulikan persoalan duniawi.
Namun, ternyata ada beberapa perempuan Hadhrami yang tetap sukses, berpendidikan tinggi, berkarier, dan berpolitik. Mereka tetap mampu mempertahankan budaya Hadhrami, meskipun mesti menjadi perempuan yang tidak biasa di antara kelompoknya.