Dewi berharap dari kejadian ini tidak ada lagi polisi dan tersangka yang saling melukai. Karena kematian seperti yang dialami saudara kembarnya itu sangat menyakitkan bagi keluarga dan orang terdekat.
"Jangan saling melukai satu sama lain, harusnya damai. Kalau pun meninggal juga ya meninggal yang wajar, sakit, kalau dalam kondisi begitu kan rasaya lebih sakit. Tadinya ketemu sehat, telepon-teleponan tahu-tahunya breg (meninggal)," ucap Dewi, kembali menangis.
Dewi meminta maaf yang sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang merasa pernah tersakiti oleh Aipda Denny.
"Untuk seluruh masyarakat yang kenal saudara saya, jika punya kesalahan baik sengaja atau tidak, saya mohon dibukakan pintu maaf yang sebesar-besarnya," tutup Dewi.
Aipda Denny meninggal akibat kericuhan di rutan Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, pada Selasa (8/5) malam. Denny meninggalkan seorang istri dan balita perempuan berumur tiga tahun.
Selain Denny, korban meninggal lainnya dari pihak kepolisian yakni Ipda Ros Puji, Briptu Fandi Setyo Nugroho, Bripda Syukron Fadli, dan Bripda Wahyu Catur. Satu narapidana kasus teroris yakni Benny Syamsu juga meninggal tertembak karena berusaha melawan kepada polisi.