Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Screen Shot 2025-07-17 at 13.59.53.png
Arya Sahdan Ketua RT Gen Z (Dok. Pribadi)

Intinya sih...

  • Gaya kepemimpinan sat set membuktikan anak muda bisa turun tangan menyelesaikan persoalan warga

  • Diremehkan saat awal menjabat, trio Gen Z ini berhasil membungkam keraguan warga dengan kerja nyata

  • Sahdan diundang oleh Wali Kota Jakarta Utara dan Gubernur Jawa Barat sebagai bentuk pengakuan atas karyanya dalam memimpin warganya

Jakarta, IDN Times – Saat banyak anak muda masih sibuk mencari jati diri, tiga pemuda di Koja, Jakarta Utara ini justru sudah mengambil tanggung jawab besar dengan memimpin 750 warga.

Dipimpin oleh Sahdan Arya Maulana (19) sebagai Ketua RT, bersama Vemmas Wahyu Rianto (20) sebagai Sekretaris, dan Riski Saputra (21) sebagai Bendahara, trio Gen Z ini membuktikan bahwa anak muda bukan cuma bisa 'ngomong', tapi juga turun tangan menyelesaikan persoalan warga.

Dengan gaya kepemimpinan sat set (cepat, tanggap, dan tanpa banyak basa-basi), trio Gen Z ini membuktikan bahwa mereka bisa diandalkan.

“Kalau untuk pendekatan ya kita nyantai. Tapi kalau untuk permasalahan warga ya kita harus cepat, sat set,” kata Sahdan saat Wawancara khusus bersama IDN Times, Rabu (16/7/2026) malam.

1. Berawal dari motivasi untuk beri kontribusi dan manfaat bagi warga

Ketua RT Gen Z Sahdan Arya bertemu dengan Kepala BNN DKI Jakarta Brigjen Pol. Awang Joko Rumitro (Instagram.com/infobnn_kota_jktutara)

Gaya kepemimpinan mereka yang santai tapi solutif ini mulai mendapat tempat di hati warga, Dia mengatakan, alasan maju menjadi pemimpin di lingkungan RT karena motivasi mereka yang sejak kecil tinggal di lingkuangan tersebut, namun tak ada perubahan signifikan.

“Ya pertama, dari motivasi kita itu kan kita bertiga berprinsip ingin berkontribusi dan bermanfaat bagi masyarakat,” ujar Sahdan.

2. Sempat diremehkan

Sahdan Ketua RT Gen Z (tiktok.com/@rusaput1h)

Dukungan pun datang dari warga hingga keluarga. Dalam pemilihan, Sahdan mengantongi 126 suara, unggul telak dari calon lain yang hanya meraih 17 suara.

Namun, usia muda bukan tanpa tantangan. Sahdan mengaku sempat diremehkan oleh sebagian warga, terutama yang lebih tua.

“Itu sih yang harus kita bangun kepercayaan mereka, terutama yang tua. Karena mereka tetap dengan pemikiran mereka yang keras itu bahwa yang muda itu tidak bisa memimpin,” ujarnya.

3. Gercep perbaiki jalan setelah dua bulan jabat

Sahdan Ketua RT Gen Z (tiktok.com/@rusaput1h)

Sahdan dan pengurus RT Gen Z membungkam keraguan warga dengan kerja nyata. Program pengecoran jalan lingkungan jadi gebrakan pertama setelah dua bulan menjabat, viral di media sosial.

Ternyata program perbaikan jalan tersebut sudah direcanakan Sahdan sebelum menjabat, karena melihat jalan di lingkungannya rusak.

“Karena di situ juga jalan-jalannya agak ada yang rusak, sehingga kita tergugah lah. Ayo lah kita masukkan program ini ke perencanaan RT,” jelas Sahdan. Modal awal datang dari kantong sendiri, kemudian dilanjutkan dengan swadaya warga. Dari kita itu 1 molen dan dari swadaya masyarakat itu 3,” paparnya.

4. Idolakan Dedi Mulyadi tapi hormati Pramono

Gubernur Jabar Dedi Mulyadi bertemu Ketua RT Gen Z (Instagram.com/dedimulyadi71)

Gebrakan itu viral di media sosial dan memantik perhatian publik serta pemerintah. Sahdan bahkan sudah diundang oleh Wali Kota Jakarta Utara Hendra Hidayat dan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi. Namun undangan tersebut bukan karena jabatan Sahdan, tapi keinginan yang sudah lama mengidolakan Dedi Mulyadi.

"Kita diundang. Tapi sekali lagi itu bukan karena jabatan saya sebagai RT, namun itu pure dari saya sendiri, Sahdan Arya pribadi, karena saya mengidolakan," ucapnya.

Meski demikan, Sahdan menegaskan, dia tetap menghormati Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung meski mengidolakan Dedi Mulyadi.

"Tapi tetap kita selalu menghargai Bapak saya di sini yaitu Bapak Gubernur DKI Jakarta, Bapak Pramono Anung. Idola boleh Gubernur Jawa Barat, tapi tetap kita hormati Bapak yang di sini," katanya.

5. Jadi duta narkoba

Ketua RT Gen Z Sahdan Arya bertemu dengan Kepala BNN DKI Jakarta Brigjen Pol. Awang Joko Rumitro (Instagram.com/infobnn_kota_jktutara)

Selain urusan infrastruktur, kepemimpinan mereka juga menyentuh isu sosial. Baru-baru ini, Badan Narkotika Nasional (BNN) mengangkat Sahdan sebagai duta antinarkoba sebagai program pencegahan narkoba di lingkungan.

“Saya tidak ingin wilayah saya itu ada yang melakukan hal negatif tersebut,” tegas Sahdan. BNN bahkan siap memfasilitasi tes urine gratis bagi warga," katanya.

Wilayah mereka juga kerap menjadi titik rawan tawuran karena berada di persimpangan tiga wilayah. “Kalau misalnya tidak bisa dibilangin atau masih tetap ngeyel, kami melakukan tindak lanjut ke Bapak Babinsa dan Bapak Binmas,” ungkap Sahdan.

6. Kuliah tetap jalan

Sahdan Ketua RT Gen Z (tiktok.com/@rusaput1h)

Meski sedang kuliah, Sahdan dan timnya tetap kompak membagi waktu. “Kita saling backup aja. Karena kan kita semua ya sibuk,” katanya.

Dia berpesan agar generasi sebayanya membangun, mulai dari wilayah masing-masing. “Gen Z, generasi muda, kita bangun wilayah kita. Ya kita bener ya, Indonesia juga ya, bukan wilayah kita saja. Jadi ayo, mari kita wujudkan 2045 itu Indonesia emas. Lebih bermanfaat.” katanya

Editorial Team