Jakarta, IDN Times- Selama ini Sukarno dikenal sebagai Bapak Proklamator yang garang, berapi-api saat pidato, dan tak gentar kala ditodong senjata oleh Belanda. Nyatanya, dia memiliki sisi lain yang bisa membuat orang senyum-senyum sendiri kalau mendengar ceritanya ketika masih remaja.
Dalam buku karangan Cindy Adams berjudul Bung Karno: Penyambung Lidah Rakyat, lelaki kelahiran 6 Juni 1901 itu bercerita saat dia bersama teman-temannya memainkan pementasan seni di Surabaya. Lucunya, Sukarno malah mendapatkan peran sebagai perempuan.
“Aku tidak tahu, bagaimana pendapat orang asing tentang seorang Presiden yang mau menceritakan hal yang demikian itu. Tetapi sungguh pun demikian aku akan menceritakannya juga,” demikian ungkapan Sukarno, sebagaimana ditulis Cindy.