Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Bung Tomo saat bersama Sulistiana dan buah hatinya.(Istimewa)

Jakarta, IDN Times - Pertempuran antara pejuang kemerdekaan dengan pasukan penjajah meletus di Surabaya pada 10 November 1945. Banyak pejuang yang gugur dalam peristiwa ini. Karena itu pemerintah kemudian menetapkan 10 November sebagai Hari Pahlawan.

Salah satu pahlawan yang namanya lekat dengan pertempuran Surabaya pada 10 November 1945 adalah Soetomo atau Bung Tomo. Ia merupakan tokoh pergerakan pemuda yang dihormati, pidatonya yang berapi-api mampu membakar semangat arek-arek Surabaya kala itu.

Selain kisahnya di medan tempur, ternyata ada kisah menarik dari Bung Tomo, yakni ketika ia hendak melangsungkan pernikahan dengan Pi Soelistina. Wah, ada apa ya dengan pernikahan Bung Tomo? 

1. Meski sudah merdeka, perang melawan penjajah masih berlangsung

(Dok. IWM collectie)

Indonesia merdeka pada 17 Agustus 1945. Namun perang melawan penjajah ternyata masih berlanjut hingga 1947. Saat itu para pemuda Indonesia bersikukuh untuk medeka 100 persen. Perlawanan pun terus berlangsung.

Bahkan, demi kemerdekaan yang mutlak, para pemuda menjauhkan diri dari hal-hal yang sifatnya dapat menguntungkan pribadi, salah satunya menikah. Menurut mereka, penikahan dan pertunangan adalah hal yang bertentangan dengan semangat revolusi.

2. Bung Tomo meminta izin menikah kepada kelompok pemuda

Editorial Team

Tonton lebih seru di