Jakarta, IDN Times - Sikap lantang yang ditunjukan oleh jurnalis senior Najwa Shihab dalam membela agar Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tak dilemahkan melalui revisi UU menyebabkan ia difitnah di media sosial. Serangan secara personal disampaikan oleh eks alumni 212 dan mantan aktivis 98, Faizal Assegaf melalui akun media sosialnya.
Dalam cuitannya pada Kamis (26/9) lalu, Faizal menuding tanpa dasar ayah Najwa, Quraish Shihab sebagai Menteri yang dulu setia pada rezim korup Soeharto.
"Kini @NajwaShihab getol komporin demo rusuh untuk lindungi aneka kejahatan KPK. Asal tahu aje, Firma AHP tempat kerja suami Najwa, ada dua mantan komisioner KPK (Chandra Hamzah & Amien Sunaryadi) terjerat kasus korupsi. *FA*," demikian cuit Faizal tiga hari lalu.
Cuitan itu tidak hanya diunggah oleh Faizal di akun Twitternya, melainkan juga di Instagram. Bahkan, di Instagram kumpulan cuitan Faizal mendapat lebih dari 2.000 komentar.
Padahal, yang disampaikan oleh Faizal di media sosial tidak didasari bukti apapun. Bahkan, tudingan Najwa sebagai salah satu pihak yang memantik agar mahasiswa turun ke jalan dan bertindak anarkis, masih terus digaungkan oleh Faizal di akun media sosialnya pada Jumat kemarin.
Selain narasi ia telah menggerakan mahasiswa, Najwa juga dituding sebagai antek Orde Baru. Di media sosial ramai beredar foto lamanya dengan putra Soeharto, Tommy, Lieus Sungkharisma dan Ichsanuddin Noorsy bersama dengan tangkapan layar berita yang diberi judul "Kabar Mengagetkan, Najwa Shihab, Tommy Soeharto, Noorsy dan Lieus Akhirnya Bersepakat Untuk..."
Narasi itu seolah semakin masuk akal, karena ayah Najwa dulu adalah Menteri Agama di era Orde Baru. Lalu, bagaimana klarifikasi Najwa mengenai tudingan tersebut? Apakah rumor di media sosial mengganggu kinerjanya sebagai jurnalis yang getol membela isu antikorupsi?