Ilustrasi COVID-19. (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)
Selain di kantor, diskusi ini juga membahas mengenai rancangan rumah sehat dengan konsep hijau, untuk mengantisipasi penyebaran COVID-19. IDI bekerja sama dengan arsitek dan Ahli Rancang Kota sekaligus co-Inisiator Indonesia Berkebun Sigit Kusumawijaya.
Berikut konsepnya:
1. Sirkulasi Udara
Membuang udara yang mengandung unsur-unsur toxic yang berbahaya untuk kesehatan pernapasan.
2. Mengondisikan Udara
Mengondisikan udara yang menjamin kenyamanan, kesehatan dan hemat energi.
3. Material Organik, Non-Porous dan Non Asbestos
Material organik dan mudah dibersihkan serta dirawat dapat mengurangi kemungkinan virus dan bakteri untuk bertahan hidup. Serta bangunan tanpa penggunaan material asbestos yang dapat mengganggu kesehatan paru-paru.
4. Inovasi
Inovasi smart home untuk mengelola dan meningkatkan indoor rumah, keamanan, kenyamanan dan penggunaan energi. Penggunaan sistem air purification untuk memurnikan udara dan panel untuk Tenaga Surya (Solar Panel) dalam menghemat energi listrik.
5. Kenyamanan Spasial Ruang
Luas bangunan yang layak dan nyaman untuk dihuni, baik untuk kesehatan psikologis, kemudian tata ruang yang dapat beradaptasi sesuai kebutuhan seperti ruang untuk bekerja atau belajar secara daring, area pintu masuk yang menyediakan area sanitasi dan ruang untuk karantina mandiri.
6. Konservasi Air
Upaya konservasi air untuk menjaga kualitas air tanah dan mengurangi pencemaran dan penggunaan area resapan air, atau kolam retensi untuk menampung dan meneruskan air ke dalam tanah serta mengurangi banjir.
7. Pencahayaan Alami
Meningkatkan keterikatan dan hubungan penghuni dengan alam yang baik untuk kesehatan mental dan psikologis penghuni, serta sinar matahari pagi yang juga banyak mengandung vitamin D untuk kekebalan imun tubuh dan memperkuat tulang.
8. Area Hijau yang Cukup
Vegetasi alami berguna untuk ekologi dan untuk kesehatan fisik dan psikologi serta dapat menyaring polutan yang dapat masuk ke dalam rumah. Kemudian semenjak pandemi, area terbuka dan hijau banyak diminati dikarenakan sirkulasi udaranya yang lebih bebas mengalir.
Selain itu, area berkebun di rumah untuk tanaman sayuran, obat-obatan dapat membantu kontribusi swasembada dan kelestarian kebutuhan pangan rumah tangga dan memanfaatkan sound barrier alami berupa pohon, untuk mengurangi kebisingan dari luar.