Dadang Wihana saat ditemui usai mengikuti apel pengamanan Pilkada di Lapangan Balai Kota Depok, Selasa (8/12/2020) (IDN Times/Dicky)
Dadang mengatakan, selama pandemik COVID-19 Pemerintah Kota Depok melalui Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Depok, melakukan monitoring terhadap seluruh pesantren di Kota Depok. Menurutnya dari awal terjadinya pandemik COVID-19 hingga saat ini, sudah ada ratusan santri yang terkonfirmasi COVID-19.
"Totalnya keseluruhannya mencapai 485 kasus," kata Dadang.
Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Depok tidak hanya melakukan pencatatan kasus terkonfirmasi di Kota Depok, pihaknya juga mencatat santri asal Depok yang terkonfirmasi akibat penularan COVID-19 yang berada di tempatnya mondok di luar Kota Depok.
"Untuk santri yang mondok di luar Kota Depok mencapai 45 orang," terang Dadang.
Dadang menilai, kembalinya terjadi klaster pesantren diakibatkan kurang disiplinnya protokol kesehatan. Untuk itu, Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Depok, telah mengarahkan dan meminta kepada pengurus pesantren untuk melakukan disiplin protokol kesehatan.
"Apalagikan sesuai SKB empat menteri pesantren ini kan diperbolehkan belajar mengajar di dalam pesantren, sebaiknya protokol kesehatan dapat lebih di perketat," ujar Dadang.