Seorang bayi saat menjalani imunisasi di Posyandu Rampai. (IDN Times/Dini Suciatingrum)
Diketahui angka capaian imunisasi polio di Aceh masih rendah. Diketahui program percepatan imunisasi polio dalam program BIAN, masih rendah di luar Jawa-Bali. Penerima imunisasi OPV (imunisasi oral) hanya mencapai 33,6 persen dari target atau sekitar 492.034 anak. Sementara penerima vaksin polio IPV (vaksin suntik) sebesar 23,8 persen atau 546.111 orang.
Angka ini jauh lebih rendah dibanding angka imunisasi di Jawa-Bali. Penerima imunisasi OPV mencapai 84,6 persen atau 837.792 anak, dan penerima vaksin polio IPV mencapai 77,3 persen atau 1.277.641 anak.
Menkes Budi Gunadi Sadikin mengaku ada beberapa kendala dalam pemberian imunisasi campak-rubella dan polio pada anak di luar Jawa-Bali.
“Isu kehalalan vaksin di beberapa daerah dan ketakutan melakukan multiple injection (suntik berkali-kali),” kata Budi.
Selain itu, ada kesulitan tenaga di lapangan ketika melakukan imunisasi karena keterbatasan data. Hal ini juga menjadi dampak dari kekurangan dana operasional untuk percepatan imunisasi.
Budi juga menyoroti peran pemerintah daerah dalam mendukung program imunisasi BIAN.
“Kurangnya dukungan pimpinan di beberapa daerah. Jadi saya harap ibu-bapak di sini yang melihat dapilnya masih sedikit capaian vaksinasinya untuk bantu didorong mengejar angka imunisasi,” tutur Budi.