Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, saat mengunjungi rumah Rebaiyah di sela program Bunga Desa (Bupati Ngantor di Desa) di desa setempat, Selasa (17/9/2024). (Dok. Pemkab Banyuwangi)
Salah satunya nenek berusia 60 tahun, Rebaiyah, yang membuat klemben di dapur rumahnya di Dusun Krajan, Desa Kemiren Kecamatan Glagah. Kue klemben yang dibuatnya dipanggang mengunakan oven tradisional yang terbuat dari tanah liat.
"Rasanya tidak kalah dengan kue klemben yang dibuat dengan alat modern. Luarnya crunchy tapi dalamnya lembut, manisnya pas tidak berlebihan dan memiliki cita rasa yang khas," kata Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, saat mengunjungi rumah Rebaiyah di sela program Bunga Desa (Bupati Ngantor di Desa) di desa setempat, Selasa (17/9/2024).
Rebaiyah menceritakan mulai menjalani pembuatan kue kelemben sejak tahun 2000-an. Setiap hari dia harus membuat sekitar 2 sampai 5 kilogram kue klemben untuk pesanan.
"Alhamdulillah. Pesanan tambah banyak terutama saat menghadapi momen hari besar. Tiap minggu rutin kami jual di pasar kuliner Desa Kemiren," ujar Rebaiyah dengan bahasa Osing yang kental.
"Kalau bulan puasa pesanan satu bulan full selalu ada untuk persiapan hari raya. Biasanya dalam satu kali produksi selama ramadan bisa sampai 10 kg," tambahnya.