Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Menkominfo Budi Arie Setiadi, menyelenggarakan pertemuan dengan Presiden World Water Council, Mr. H.E. Loic Fauchon di Kementerian Kominfo, Senin (25/3/2024). (IDN Times/Lia Hutasoit)
Menkominfo Budi Arie Setiadi, menyelenggarakan pertemuan dengan Presiden World Water Council, Mr. H.E. Loic Fauchon di Kementerian Kominfo, Senin (25/3/2024). (IDN Times/Lia Hutasoit)

Jakarta, IDN Times - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Budi Arie Setiadi, menyelenggarakan pertemuan dengan Presiden World Water Council, Loic Fauchon, di Kantor Kominfo, Jakarta Pusat.

Pertemuan ini membahas persiapan dan penyelenggaraan World Water Forum ke-10 di Bali yang akan berlangsung pada 18-24 Mei 2024. Kominfo akan menyiapkan media center dan infrastruktur telekomunikasi.

“Juga bagaimana ikut menggaungkan World Water Forum ke-10 ini supaya jadi event yang menggema di seluruh dunia,” kata dia di kantornya, Senin (25/3/2024).

1. Indonesia juga masih alami masalah air

Menkominfo Budi Arie Setiadi, menyelenggarakan pertemuan dengan Presiden World Water Council, Mr. H.E. Loic Fauchon di Kementerian Kominfo, Senin (25/3/2024). (IDN Times/Lia Hutasoit)

Budi mengakui Indonesia masih mengalami permasalahan air dan sanitasi, salah satunya di Nusa Tenggara Timur (NTT). Dia berharap forum ini bisa jadi solusi dan bermakna bagi masa depan.

“Saudara-saudara kita juga di NTT dan beberapa wilayah Kalimantan masih ada problem. Tapi kita harus bersyukur mudah-mudahan kita bisa mengelola air ini untuk masa depan dunia, masa depan kita semua, dan anak cucu kita dan generasi yang akan datang,” ujarnya.

2. Sebanyak 7-10 ribu delegasi akan hadir

Menkominfo Budi Arie Setiadi, menyelenggarakan pertemuan dengan Presiden World Water Council, Mr. H.E. Loic Fauchon di Kementerian Kominfo, Senin (25/3/2024). (IDN Times/Lia Hutasoit)

Presiden World Water Council, Loic Fauchon, menyatakan kehadirannya di Kominfo sebagai finalisasi pengecekan persiapan agenda ini. Dia mengatakan, sekitar 10 ribu delegasi akan berpartisipasi.

Dia berharap agar agenda ini digunakan sebagai ajang pembelajaran negara-negara terkait hal-hal yang berkenaan dengan air, seperti pengelolaan, sanitasi hingga bencana alam yang berkaitan dengan air.

“Tentu saja ribuan delegasi, 7-10 ribu delegasi akan berpartisipasi dalam forum ini dan saya ingin mengucapkan terima kasih kepada Indonesia, tata kelola atas organisasi profesional forum ini selama dua tahun sebelumnya,” kata Fauchon.

3. Berikan komitmen dan kebijakan tingkat tinggi

F1Powerboat Grand Prix Danau Toba 2024. (Dok/Humas INJOURNEY)

Dia mengatakan, agenda ini diharapkan dapat menyebarkan pesan pada seluruh dunia soal keamanan dan ketahanan air. Apalagi, akses terhadap air masih jadi masalah.

“Kami berada di Bali karena dua alasan utama di satu sisi untuk dapat memberikan komitmen yang kuat di tingkat tertinggi kepala negara, menteri, misalnya, untuk mengatur air, untuk pembiayaan air, untuk menyampaikan usulan. Pesan tingkat tinggi adalah kebijakan yang bisa diterapkan pemerintah saat mereka kembali ke negaranya,” katanya.

Tema WWF ke-10 ini adalah Water for Shared Prosperity atau bagaimana mengelola air sebagai sumber kesejahteraan bersama. Ada enam isu yang akan, yaitu Water Quality Assessment and Ekosistem Health; Water Quality Improvement; Public Health; Protection of Fresh Water; Ground Water and Marine Ecosystem; Source Control (Point & Diffuse Source Pollution), dan Ecohydrological Nature-Based Solutions (EH-NBS).

Diperkirakan ada 350 sesi di forum yang akan dihadiri sekitar 30 ribu peserta. Sebanyak 32 kepala negara anggota WWC juga akan hadir dengan 190 di antaranya adalah pejabat setingkat menteri serta 60 organisasi. Sementara mitra kerja sama yang akan hadir adalah UNEP, GIZ, World  Bank, UNESCO, Deltares, ICHARM,  HELP, JICA, KOICA, K-Water, ADB,  ERIA, OECD, PT. PII, IWRA. 

Editorial Team