F1Powerboat Grand Prix Danau Toba 2024. (Dok/Humas INJOURNEY)
Dia mengatakan, agenda ini diharapkan dapat menyebarkan pesan pada seluruh dunia soal keamanan dan ketahanan air. Apalagi, akses terhadap air masih jadi masalah.
“Kami berada di Bali karena dua alasan utama di satu sisi untuk dapat memberikan komitmen yang kuat di tingkat tertinggi kepala negara, menteri, misalnya, untuk mengatur air, untuk pembiayaan air, untuk menyampaikan usulan. Pesan tingkat tinggi adalah kebijakan yang bisa diterapkan pemerintah saat mereka kembali ke negaranya,” katanya.
Tema WWF ke-10 ini adalah Water for Shared Prosperity atau bagaimana mengelola air sebagai sumber kesejahteraan bersama. Ada enam isu yang akan, yaitu Water Quality Assessment and Ekosistem Health; Water Quality Improvement; Public Health; Protection of Fresh Water; Ground Water and Marine Ecosystem; Source Control (Point & Diffuse Source Pollution), dan Ecohydrological Nature-Based Solutions (EH-NBS).
Diperkirakan ada 350 sesi di forum yang akan dihadiri sekitar 30 ribu peserta. Sebanyak 32 kepala negara anggota WWC juga akan hadir dengan 190 di antaranya adalah pejabat setingkat menteri serta 60 organisasi. Sementara mitra kerja sama yang akan hadir adalah UNEP, GIZ, World Bank, UNESCO, Deltares, ICHARM, HELP, JICA, KOICA, K-Water, ADB, ERIA, OECD, PT. PII, IWRA.