Selain kebocoran data, Rudiantara juga mengatakan telah mengevaluasi konten-konten Facebook di Indonesia yang dinilai negatif atau berbau provokasi yang dapat memecah belah kesatuan bangsa.
Menurutnya 50 persen konten yang diberikan Facebook bermuatan negatif, namun secara berkala Facebook terus memperbaiki kesalahannya tersebut hingga akhir 2017 lalu hasil riset Kominfo menunjukan bahwa konten negatif yang diberikan Facebook jauh lebih baik 68 persen dibanding tahun-tahun sebelumnya.
"Jadi ini juga bagian evaluasi penilaian oleh Kominfo bagaimana kerjasama Facebook menangani konten-konten yang dianggap negatif," terang Rudiantara.
Seperti diketahui sebelumnya, Facebook telah melakukan kesalahan besar dengan membocorkan data pribadi penggunanya pada Maret lalu dengan menggunakan aplikasi survei kepribadian, Cambridge Analytica, yang menyebabkan data pribadi puluhan juta pengguna Facebook bisa dikumpulkan dengan kedok riset akademis.