Jakarta, IDN Times - Wakil Ketua Komisi II DPR RI, Dede Yusuf Macan Effendi mengurai sejumlah masalah yang menyebabkan angka golput meledak pada Pilkada Serentak 2034.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI mencatat jumlah partisipasi pemilih di Pilkada 2024 hanya mencapai 68 persen. Padahal, menurut data KPU, partisipasi pemilih dalam Pemilu 2024 mencapai 81,78 persen. Artinya angka golput pada pilkada tembus 32 persen.
Dede Yusuf mengatakan, setidaknya ada beberapa hal yang menjadi faktor menurunnya tingkat partisipasi pemilih tersebut. Pertama, adalah kejenuhan yang dirasakan masyarakat ketika Pemilu dan Pilkada berlangsung pada tahun yang sama.
"Kejenuhan akan pemilihan dalam tahun yang sama itu yang paling nyata," kata Dede dalam keterangan resmi, Sabtu (7/12/2024).