Jakarta, IDN Times - Wakil Ketua Komisi III Desmon J. Mahesa meminta publik tidak perlu menyalahkan pansel capim Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) ketika masih ada calon nahkoda institusi antirasuah yang lolos, namun masih bermasalah. Menurutnya, apabila ingin mencari pihak yang disalahkan, maka orang itu sebaiknya adalah Presiden Joko "Jokowi" Widodo. Sebab, pansel adalah perpanjangan tangan Jokowi.
"Jadi, yang gak bener itu Presidennya, bukan pansel gitu lho. Kenapa orang-orang sekarang menunjuk ke sini (pansel) sekarang?," tanya Desmon yang ditemui di gedung DPR pada Senin (2/9).
Pada sore tadi, pansel capim KPK mengumumkan 10 nama kandidat pimpinan institusi antirasuah. Keputusan itu sempat membuat publik terkejut, lantaran sebelumnya Jokowi meminta agar pansel tidak perlu tergesa-gesa menyampaikan informasi tersebut ke masyarakat.
Di antara 10 nama itu, masih ada Kapolda Sumatera Selatan Irjen (Pol) Firli Bahuri. Padahal, Firli secara terang-terangan berbohong di hadapan pansel ketika dilakukan uji publik saat diklarifikasi mengenai dugaan pelanggaran kode etik.
Kini yang menjadi pertanyaan, bisa kah Jokowi membatalkan hasil 10 nama yang telah diseleksi oleh pansel?